Terobosan hadir setelah berbulan-bulan menghadapi perundingan yang sengit dengan kekhawatiran adanya potensi skenario bencana besar yang terjadi di mana Inggris meninggalkan blok tersebut pada Maret dengan tidak ada kesepakatan sama sekali. Dalam hal ini, Inggris terus berupaya mendapatkan kesepakatan yang memberikan keuntungan kedua belah pihak.
Namun banyak tantangan yang berdiri di jalan untuk mencapai kesepakatan perjanjian, sebagian besar dari mereka di London, di mana anggota kabinet Theresa May dan partainya sekali lagi berdebat tentang bagaimana untuk melanjutkan proses Brexit.
Para menteri masing-masing diberikan penjelasan mengenai bagaimana garis kesepakatan pada Selasa malam, menjelang rapat kabinet khusus pada Rabu untuk menandatangani perjanjian. Ada harapan agar kesepakatan ini tidak ada lagi yang menentang dan nantinya Inggris mendapatkan akses untuk menjalin hubungan dagang dengan Uni Eropa.
"Kabinet akan bertemu pukul 14:00 (1400 GMT) besok untuk mempertimbangkan rancangan kesepakatan yang telah dicapai oleh tim perunding di Brussels, dan untuk memutuskan langkah selanjutnya," ungkap pernyataan dari Pemerintah Inggris, seperti dikutip dari AFP, Rabu, 14 November 2018.
Menteri Eropa Prancis Nathalie Loiseau menegaskan bahwa kedua pihak akhirnya membuat kemajuan substansial. "Kami akan melihat dengan sangat hati-hati pada rancangan perjanjian. Kami ingin teks bagus yang sangat menghormati kepentingan Uni Eropa," tulisnya, di Twitter.
Jika para menteri Inggris mendukung teks itu, yang memiliki ratusan halaman, London berharap Uni Eropa akan mengadakan pertemuan puncak akhir bulan ini agar pemimpin blok itu dapat memberikan persetujuan. Para duta besar dari 27 negara anggota Uni Eropa yang tersisa akan bertemu pada Rabu sore, sementara kabinet Irlandia juga dilaporkan akan bersidang di Dublin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News