Presiden ECB Mario Draghi (REUTERS/Alex Domanski)
Presiden ECB Mario Draghi (REUTERS/Alex Domanski)

ECB Ubah Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi di 2017

Angga Bratadharma • 09 Desember 2016 07:17
medcom.id, Frankfurt: Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) meninggalkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan perkiraan inflasi pada Kamis waktu setempat (Jumat WIB). ECB memprediksi pertumbuhan harga akan meningkat perlahan tapi sekali lagi akan kehilangan target untuk mendekati dua persen di 2019.
 
ECB sedikit meningkatkan proyeksi di 2017 dengan pertumbuhan ekonomi menjadi 1,7 persen dari perkiraan sebelumnya di 1,6 persen yang terlihat di September. Selain itu, proyeksi inflasi  di 2017 juga turut meningkat menjadi 1,3 persen dari sebelumnya 1,2 persen yang diproyeksikan tiga bulan lalu.
 
"ECB sedikit meningkat proyeksi 2017 di pertumbuhan ekonomi menjadi 1,7 persen dan mengangkat proyeksi 2017 untuk inflasi menjadi 1,3 persen dari sebelumnya," kata Presiden ECB Mario Draghi dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (9/12/2016).

Dalam proyeksi awal untuk 2019, ECB menempatkan inflasi sebesar 1,7 persen, masih di bawah target selama lebih dari tiga tahun meski stimulus belum pernah terjadi sebelumnya, yang ditujukan untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan harga konsumen.
 
Pada sisi lain, ECB memangkas kembali pembelian aset dalam sebuah langkah mengejutkan pada Kamis waktu setempat (Jumat WIB). Akan tetapi, ECB berjanji tetap memberikan stimulus untuk membantu pemulihan yang sekarang ini masih rapuh.
 
Dengan masih adanya tanda-tanda rebound berkelanjutan atas inflasi yang mendasari dan tingginya risiko politik dari pemilihan di empat dari lima negara terbesar zona euro, ECB berjanji untuk menjaga biaya pinjaman lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya, bahkan akan ada pemesanan untuk menaikkan kembali pembelian.
 
Meski ada pemotongan volume pembelian aset bulanan menunjukkan konsesi kepada negara-negara konservatif seperti Jerman dan Belanda, namun pemesanan yang mendasari dipandang sebagai dovish untuk negara-negara di pinggiran dan dorongan untuk pasar keuangan.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan