Mengutip Xinhua, Selasa, 10 September 2019, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik USD1,33 menjadi USD57,85 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman November naik USD1,05 menjadi USD62,59 per barel di London ICE Futures Exchange.
Pangeran Abdulaziz bin Salman menggantikan Khalid al-Falih pada Minggu waktu setempat sebagai menteri energi baru Saudi. Dia adalah putra Raja Salman dan anggota lama delegasi Saudi untuk Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Abdulaziz mengaku akan tetap membatasi produksi minyak mentah untuk mendukung harga.
Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average meningkat sebanyak 38,05 poin atau 0,14 persen menjadi 26.835,51. Sedangkan S&P 500 turun sebanyak 0,28 poin atau 0,01 persen menjadi 2.978,43. Indeks Komposit Nasdaq turun 15,64 poin atau 0,19 persen menjadi 8.087,44.
Saham AT&T naik hampir 1,5 persen, setelah hedge fund A.E Elliott Management mengambil saham sebesar USD3,2 miliar di raksasa telekomunikasi AS. Manajemen Elliott mengatakan dalam suratnya kepada AT&T bahwa mereka berencana untuk membantu perusahaan telekomunikasi meningkatkan bisnisnya dan mewujudkan peningkatan nilai bersejarah.
Setengah lebih dari 30 saham unggulan di Dow Jones memperpanjang kenaikan di sekitar bel penutupan, dengan saham dari barometer perdagangan Caterpillar yang banyak dilirik naik lebih dari 3,7 persen, berkinerja terbaik dalam penghitungan.
Sedangkan sektor kesehatan mencatat kerugian terbesar yakni 0,92 persen di sekitar penutupan pasar, memimpin enam penghambat dari 11 sektor S&P 500 utama. Investor telah mencerna pidato terakhir oleh ketua Federal Reserve AS, yang mengirimkan sinyal optimistis bahwa Fed akan terus mengambil tindakan untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
Ketua the Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral AS akan terus bertindak sesuai untuk mempertahankan ekspansi ekonomi AS, yang memicu harapan penurunan suku bunga lebih lanjut. Tentu penurunan suku bunga acuan dengan melihat sejumlah indikator perekonomian, terutama data tenaga kerja dan inflasi.
"Kewajiban kami adalah menggunakan alat kami untuk mendukung ekonomi, dan itulah yang akan terus kami lakukan. Kami jelas pada saat di mana ada berbagai pandangan," kata Powell di Universitas Zurich.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News