Sebuah kapal kargo berlabuh di Pelabuhan Seattle di Seattle, Washington (Mike Kane/Bloomberg)
Sebuah kapal kargo berlabuh di Pelabuhan Seattle di Seattle, Washington (Mike Kane/Bloomberg)

Trump Sebut Bencana

TPP Diperkirakan Berjalan Tanpa AS

Angga Bratadharma • 10 Mei 2017 07:18
medcom.id, New York: Laporan tentang runtuhnya perjanjian perdagangan Trans Pacific Partnership (TPP) mungkin terlalu dini diresapi karena para anggota kesepakatan mempertimbangkan untuk melanjutkan tanpa Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, AS memutuskan untuk keluar dari kesepakatan perdagangan bebas di TPP.
 
Itu menjadi kabar angin di udara saat konferensi Institute of International Finance di Jepang. Meski Presiden AS Donald Trump menarik AS keluar dari kesepakatan perdagangan bebas di TPP, namun kesepakatan perdagangan dengan 12 negara itu yang diklaim bencana bagi Trump justru akan merugikan manufaktur AS.
 
Meski Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe pada awalnya mengatakan bahwa TPP akan tidak berarti tanpa AS, tetapi baru-baru ini pejabat Jepang telah mulai melakukan seruan kedua di Australia untuk melanjutkan tanpa AS. Adapun TPP diharapkan memberi efek positif terhadap perdagangan bebas dan ekonomi dunia.

Executive Director Asian Trade Centre Deborah Elms mengatakan, sebanyak 11 negara lainnya telah memutuskan untuk mempertahankan keuntungan dari kesepakatan tersebut. Dalam hal ini, sejumlah anggota tersebut tetap berharap TPP bisa terimplementasi dengan baik dan berjalan sesuai harapan.
 
TPP Diperkirakan Berjalan Tanpa AS
Presiden AS Donald Trump (REUTERS/Mike Segar)
 
"Saya pikir itu adalah kesombongan dari pihak AS untuk mengasumsikan bahwa begitu kita menarik diri maka semua orang akan pulang. Ini adalah kesepakatan 12 pihak dan 11 pihak lainnya sama pentingnya dengan hak mereka sendiri," kata Elms, seperti dikutip dari CNBC, Rabu 10 Mei 2017.
 
Dia mencatat TPP condong ke kepentingan AS yang mungkin menimbulkan tantangan tersendiri. Akan tetapi, ia berharap, kesepakatan bisa tercapai di akhir tahun. Elms menambahkan bahwa Jepang juga mungkin berharap AS bisa bergabung kembali dengan kesepakatan nanti. Jepang ditetapkan sebagai penerima manfaat utama TPP, terutama sektor otomotif.
 
Pemimpin AS mengeluhkan defisit perdagangan negaranya dengan Jepang, terutama menunjukkan ketidakseimbangan dalam penjualan mobil di mana Jepang mengekspor lebih dari satu juta mobil ke AS setiap tahunnya, sementara AS menjual lebih dari 10.000 kendaraan per tahun di Jepang.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan