ECB telah menjalankan pembelian obligasinya di 60 miliar euro (USD70,1 miliar) per bulan karena bank sentral berusaha untuk menghentikan pertumbuhan dan inflasi di antara negara-negara anggota zona euro. Bank sentral mengumumkan bahwa sekarang akan memperpanjang program ini dari Januari dengan kecepatan 30 miliar euro sampai setidaknya September 2018.
Mengutip CNBC, Jumat 27 Oktober 2017, euro turun 0,55 persen pada sesi tersebut, sementara imbal hasil pada obligasi Jerman 10-tahun turun sekitar tiga basis poin. Kondisi seperti ini tentu perlu terus diperhatikan dan harus ada kewaspadaan guna mencegah hal-hal buruk terjadi di masa mendatang.
Kepala Eonom ING Carsten Brzeski mengatakan dalam sebuah catatan bahwa bank sentral telah mengumumkan jalan keluar yang lembut dari program pelonggaran kuantitatif (QE). Ekonom tersebut menjelaskan bahwa ECB ingin memulai jalan pintas dengan hati-hati, tanpa melihat kenaikan nilai tukar atau imbal hasil obligasi.
Brzeski mencatat ECB akan terus menginvestasikan kembali hasil yang diperolehnya dari membeli utang serta telah menegaskan kembali bahwa tingkat suku bunga tidak akan bergerak sampai setelah akhir program pembelian asetnya.
Ekonom Eropa Capital Economics Jessica Hinds menambahkan, fakta bahwa ECB tidak mengumumkan tanggal akhir yang pasti untuk program pembelian asetnya bertentangan dengan beberapa ekspektasi. Tanpa ada kepastian kapan pembelian obligasi ECB akan berakhir, suku bunga untuk zona euro kemungkinan akan bertahan hingga setidaknya pada Maret 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News