Peringkat Indonesia tercatat jauh di bawah beberapa negara sekawasan seperti Thailand di peringkat 40 dan Malaysia di peringkat 27. Kendati demikian, kedua negara tersebut juga mengalami penurunan sebanyak dua peringkat dari posisi tahun lalu.
"Krisis keuangan yang disinyalir berkontribusi terhadap perlambatan ekonomi di semua negara," ujar Profesor Klaus Schwab, dalam laporan tersebut, seperti dikutip dari laporan WEF, Rabu, 9 Oktober 2019.
Namun demikian Indonesia masih unggul atas Vietnam yang menempati posisi ke-67, Filipina di posisi 64, dan Laos di posisi 113. Sementara Singapura yang pada tahun lalu ada di peringkat ke-2, pada tahun ini menempati peringkat pertama dengan skor 84,8.
Negeri Singa unggul dalam hal infrastruktur, kesehatan, pasar tenaga kerja, dan sistem keuangan.

Sumber: World Economic Forum
"Untuk menjadi pusat inovasi global, Negeri Singa ini dinilai perlu mempromosikan kewirausahaan dan lebih meningkatkan basis keterampilannya," jelas Klaus.
Sementara itu Asia Timur dan Asia Pasifik menjadi kawasan yang paling kompetitif, diikuti Eropa dan Amerika Utara. Hong Kong berada di peringkat ke-3, disusul Jepang di peringkat 6.
Di Asia Selatan, India berada di posisi 68. Namun, meski kalah peringkat, skornya relatif stabil karena pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan negara-negara di kawasan tersebut seperti Srilanka, Nepal, Bangladesh, dan Pakistan.
Indeks persaingan global diukur dari 12 pilar, yakni kelembagaan, infrastruktur, teknologi informasi dan komunikasi, stabilitas makroekonomi, pemasaran produk, pasar tenaga kerja, sistem keuangan, ukuran pasar, kesehatan, skill, dinamisme bisnis, dan kemampuan inovasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News