Mengutip Antara, Jumat, 2 Agustus 2019, Mondi, kelompok perusahaan pengemasan dan kertas internasional, membukukan kerugian terbesar di antara saham-saham unggulan dengan harga sahamnya jatuh 5,35 persen.
Diikuti oleh saham Royal Dutch Shell Plc B, perusahaan minyak dan gas utama yang memiliki sumber Inggris untuk keperluan pajak, turun 5,01 persen, serta Royal Dutch Shell Plc A, perusahaan minyak dan gas multinasional yang berkantor pusat di Belanda, merosot 4,93 persen.
Sementara itu, perusahaan rokok terkemuka British American Tobacco, melonjak 6,89 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar di antara saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan operator bursa Grup London Stock Exchange yang terangkat 6,52 persen, serta Intertek Group, perusahaan penjaminan, inspeksi, pengujian produk dan sertifikasi multinasional yang berkantor pusat di London, naik 4,45 persen.
Di sisi lain, ndeks Dow Jones Industrial Average turun 280,85 poin atau 1,05 persen menjadi 26.583,42 poin. Indeks S&P 500 berkurang 26,82 poin atau 0,90 persen menjadi 2.953,56 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 64,30 poin atau 0,79 persen, menjadi 8,111.12 poin.
Sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah di sekitar penutupan pasar, dengan sektor keuangan turun hampir 2,1 persen, memimpin kerugian. Mayoritas dari 30 saham unggulan di Dow juga memperpanjang kerugian, dengan saham Goldman Sachs Group turun hampir 3,9 persen, berada di antara yang berkinerja terburuk.
Indeks Volatilitas CBOE, yang secara luas dianggap sebagai pengukur ketakutan terbaik di pasar saham, naik 10,86 persen menjadi 17,87 pada Kamis 1 Agustus. Lebih khusus lagi, saham Caterpillar dan Intel, keduanya sensitif terhadap perdagangan global, masing-masing jatuh 3,71 persen dan 2,08 persen, serta saham 3M kehilangan 0,78 persen.
Namun saham Yum Brands naik sekitar 3,9 persen, karena rantai makanan cepat saji AS ini melaporkan laba kuartal kedua yang melampaui estimasi pasar.
Di sisi ekonomi, indeks manufaktur Institute for Supply Management (ISM) turun menjadi 51,2 pada Juli dari 51,7 pada Juni, angka terendah sejak Agustus 2016, ISM mengatakan pada Kamis 1 Agustus. Data menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS berkembang pada laju paling lambat selama tiga tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News