Ilustrasi (Foto: RBS)
Ilustrasi (Foto: RBS)

Debitur 'Tersembunyi' Petanda Masalah dalam Ekonomi Global

Angga Bratadharma • 03 Agustus 2019 18:03
New York: Ketika investor mencari petunjuk tentang kesehatan ekonomi global, sebuah unit penelitian dan analitik di bawah S&P Global mengatakan bahwa segmen tersembunyi dari para debitur menunjukkan tanda-tanda awal masalah. Tidak ditampik, perlu ada upaya bersama agar permasalahan ekonomi dunia bisa segera hilang semaksimal mungkin.
 
Mengutip CNBC, Sabtu, 3 Agustus 2019, peminjam itu adalah perusahaan kecil yang tidak diperingkat oleh S&P Global Ratings, menurut divisi saudara agensi, S&P Global Market Intelligence. Peringkat kredit adalah penilaian pada kemampuan pemerintah atau perusahaan untuk membayar utangnya.
 
Ada banyak alasan mengapa peminjam memilih untuk tidak mencari peringkat kredit, termasuk penghematan biaya, penerbitan obligasi yang jarang terjadi, dan keakraban investor dengan merek. Perusahaan-perusahaan terkenal yang di masa lalu memilih menentang peringkat kredit termasuk rumah mode mewah Italia, Prada dan merek pakaian olahraga Jerman, Adidas.

"Namun, secara umum, banyak entitas tanpa peringkat kredit S&P adalah perusahaan kecil yang cenderung menjadi korban pertama dalam krisis ekonomi," kata Direktur dan Pemimpin Pengembangan Produk Global S&P Global Market Intelligence Michelle Cheong.
 
Cheong menilai kelompok itu sangat 'tersembunyi di bawah radar segmen'. Cheong menjelaskan kondisi itu karena peminjam yang tidak diberi peringkat skala bisnisnya jauh lebih kecil dalam ukuran secara kolektif. Total aset mereka secara konsisten kurang dari 10 persen dari rekan sejawat mereka selama lima tahun terakhir.
 
"Entitas yang tidak memiliki peringkat adalah seperti burung kenari di tambang. Mereka adalah orang-orang yang biasanya mulai default terlebih dahulu -sebelum Anda melihat masalah terjadi di antara entitas yang dinilai- karena mereka lebih lemah," tukasnya.
 
Cheong mengidentifikasi kemungkinan risiko di antara emiten yang tidak memiliki peringkat dengan mempelajari indikator seperti estimasi pendapatan dan pertumbuhan pendapatan. Dia juga mencari sinyal bahaya potensial termasuk pengumuman publik yang tampak negatif, seperti restrukturisasi perusahaan.
 
Analisisnya, yang akan dipresentasikan di S&P Global Singapore Intelligence Tahunan Singapura Conference, menemukan kondisi keuangan yang dihadapi entitas yang tidak memiliki peringkat melemah di seluruh sektor dan wilayah.
 
Dengan ekonomi global sekarang melambat di tengah perang perdagangan yang sedang berlangsung antara AS dan Tiongkok, kemerosotan lebih lanjut dalam sentimen bisnis dapat mengakibatkan peningkatan default secara tiba-tiba.
 
"Salah satu tren yang mengkhawatirkan adalah penurunan margin laba di antara entitas yang tidak memiliki peringkat. Alasan di balik itu adalah investasi berlebihan dalam proyek yang kurang menguntungkan karena ketersediaan kredit murah dalam beberapa tahun terakhir," tukas Cheong.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan