Departemen Keuangan menyatakan bahwa setiap poundsterling yang diterima oleh seorang pria di industri jasa keuangan yang mendomiasi industri jasa keuangan -pembayaran tertinggi di Inggris- penghasilan perempuan setidaknya lebih dari 60 pence. sementara akun perempuan hanya sekitar 23 persen yang duduk di jajaran direksi dan 14 persen duduk di komite eksekutif.
"Inggris adalah pemimpin dunia dalam jasa keuangan, dan sektor ini bisa melakukan lebih baik untuk membuat sebagian besar dari perempuan berbakat bekerja di bidang keuangan. Terlalu sedikit perempuan sampai ke puncak dan banyak yang tidak berkembang," kata May, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (11/10/2016).
Dengan laju sekarang ini maka perubahan yang terjadi akan mengambil sekitar 30 tahun untuk perempuan mencapai sekitar 30 persen yang akan duduk di komite eksekutif -tingkat di mana penelitian menunjukkan suara minoritas dapat didengar', ungkap laporan Oliver Wyman.
May merupakan perempuan kedua yang menjadi Perdana Menteri Inggris usai Margaret Thatcher di Juli setelah kepergian David Cameron sebagai pemimpin Partai Konservatif. Inggris menjadi pusat perhatian ketika memutuskan untuk keluar dari keanggotaan Uni Eropa.
Hasil kajiannya direkomendasikan bahwa target internal yang ditetapkan terkait keragaman gender dalam manajemen senior, paket gaji yang dikaitkan dengan keseimbangan gender perusahaan, di mana perusahaan-perusahaan menunjuk seseorang untuk bertanggung jawab atas operasional perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News