Namun, sistem pajak yang kompleks di negara tersebut tampaknya menjadi salah satu rintangan terbesar. BBC melaporkan, Selasa (23/6/2015), mantan kepala badan pengumpulan pajak Yunani, menaikkan pajak di tengah-tengah krisis keuangan.
Apa yang dilakukannya itu diakuinya bukan pekerjaan mudah. Mungkin, berdasarkan pernyataan seorang ahli, 'keruntuhan' Yunani menilik dari masa lalunya.
Sementara anggota parlemen Harry Theocharis menjadi orang yang paling dicari di Yunani. Tugasnya mencoba menaikkan pajak di tengah krisis keuangan dan mencoba untuk mereformasi sistem pajak itu sendiri. "Kamu membuat hidup semua orang sulit. Itu tidak membuat Anda populer sama sekali," katanya.
Misalnya, salah satu dari contoh kompleksitas Theocharis yakni adanya perbedaan pendapat dengan anggota parlemen lainnya. Di Yunani, ada enam tingkat berbeda terhadap penerapan PPN.
Tingkat normal adalah 23 persen, ada dua jenis PPN yang dikurangi untuk barang-barang seperti makanan, bahan bakar, dan obat-obatan. Namun, Kepulauan Yunani menikmati tarif dikurangi PPN untuk mendorong orang-orang tinggal di daerah terpencil negara dan membantu industri pariwisata di sana.
Hal tersebut membuat enam jenis PPN ini menciptakan banyak kesempatan untuk menghindari pajak. Sebuah "gelombang" pariwisata di Pulau Mykonos tampaknya telah menyebabkan menurunkan pembayaran PPN kepada Pemerintah Yunani.
Selain itu, Yunani juga memiliki sistem pensiun yang luar biasa kompleks, dengan berbagai pengecualian pekerjaan yang berbeda yang memungkinkan untuk pensiun dini. Uang pensiun yang diberikan rata-rata tidak murah hati, tapi secara keseluruhan Pemerintah Yunani menghabiskan 30 persen lebih untuk pensiun dibandingkan Pemerintah Inggris.
Kemudian ada privatisasi. Pada awal krisis, Pemerintah Yunani berkomitmen untuk dapat menghasilkan 50 miliar euro dari penjualan aset negara. Menurut Theocharis, target itu lantas dikurangi menjadi 30 miliar euro dan kemudian 20 miliar euro. Secara total, pemerintah telah berhasil meningkatkan sekitar 2-3 miliar euro sejauh ini. Hal-hal seperti privatisasi tersebut seharusnya mendatangkan pundi-pundi lebih banyak dari pelabuhan Piraeus. Tetapi sayangnya harus ditunda, dibatalkan, dan kemudian diluncurkan kembali.
Oleh karena itu, masalah yang sedang dihadapi Yunani ini dinilai tidak mampu mereformasi negara tersebut karena mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Yunani pun dianggap telah menyia-nyiakan program bailout selama lima tahun tanpa membuat upaya serius untuk memperbaiki masalah struktural yang menimpa ekonomi mereka.
Jika masalah ini sudah dimulai lima tahun yang lalu, seharusnya mereka berkaca pada negara-negara seperti Irlandia dan Spanyol yang telah lebih dulu mengalaminya. Tapi, salah satu alasan bahwa bailout Yunani telah mencapai titik krisis lain adalah bahwa hal ini hampir dimulai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News