AFP/Joe R
AFP/Joe R

Serangan Ebola Gebuk Harga Pangan Dunia

Suci Sedya Utami • 10 Oktober 2014 08:10
medcom.id, Jakarta: Cadangan panen serta banyaknya persediaan pangan membuat harga pangan dunia jatuh ke level terendah dalam 15 tahun terakhir. Laporan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menunjukan komoditas pangan yang paling banyak mengalami penurunan harga adalah gula dan produk susu, diikuti sereal dan harga minyak makan.
 
Harga pangan dunia selama enam bulan terakhir hingga September lalu terus menurun. Hal itu menandai periode terpanjang penurunan harga yang berkelanjutan sejak akhir 1990-an. Demikian ditunjukan Indeks harga pangan bulanan FAO.
 
Selain itu, harga daging cenderung menguat tapi dapat distabilkan. "Produksi gandum dunia selama 2014 diperkirakan akan mencapai rekor baru," ungkap FAO, seperti dikutip AFP, Jum'at (10/10/2014).

Meskipun produksi beras bisa sedikit turun tahun ini, persediaannya 'sangat besar' dan cukup untuk menutup sepertiga perkiraan konsumsi pada tahun 2015 dan 2016.
 
"Namun penyebaran virus ebola di Afrika Barat menjadi keprihatinan. Serangan ebola menimbulkan gangguan di pasar dan aktivitas pertanian kerena mempengaruhi keamanan pangan dan banyak orang," papar FAO dalam laporan kuartalan terpisah tentang prospek panen dan situasi pangan.
 
"Hujan tak teratur di sejumlah kawasan sabuk Sahelian berpotensi menyebabkan prospek produksi yang beragam," ucap FAO.
 
Kesediaan pangan di bagian timur Afrika sudah membaik dengan dimulainya musim panen. Namun, meskipun harga pangan stabil atau menurun, di Somalia dan Sudan harga pangan tetap bertengger di level harga yang tinggi.
 
FAO memperkirakan produksi sereal dunia tahun ini mencapai 2,5 miliar ton, sekaligus merevisi perkiraan Mei lalu yang hanya mencapai 65 juta ton. Stok sereal pada akhir musim panen 2015 mendatang diharapkan bakal mencapai level tertinggi dalam 15 tahun.
 
"Output global minyak biji-bijian juga diperkirakan melebihi rekor musim lalu berkat ekspansi produksi kedelai," kata FAO. Peningkatan produksi diperkirakan juga terjadi pada umbi-umbian, gula, dan hasil perikanan.
 
Secara keseluruhan, tahun ini jumlah dana yang akan dibelanjakan seluruh negara untuk mengimpor pangan diperkirakan akan melebihi US$1,0 triliun untuk lima tahun ke depan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan