"Melakukan komunikasi mengenai kapan dan bagaimana kami keluar dari program pembelian aset terbilang sulit. Kami tahu dalam sebuah titik kami membutuhkan untuk keluar," kata Pembuat Kebijakan di ECB dan Gubernur Bank Sentral Italia Ignazio Visco, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (11/10/2016).
ECB telah menghabiskan lebih dari satu triliun dolar untuk membeli obligasi dalam upaya untuk mengangkat tingkat inflasi yang sekarang ini levelnya masih di atas nol persen. Dan, tidak diharapkan inflasi bisa mencapai target inflasi hampir dua persen setidaknya dalam kurun waktu dua tahun.
"Kita tahu bahwa ada konsekuensi yang tidak diinginkan dari mempertahankan suku bunga rendah terlalu lama. Sekarang, kami tergantung data yang ada," kata Visco seraya menambahkan bahwa ECB telah belajar dari pengalaman Federal Reserve terkait program stimulus.
Visco menekankan bahwa suku bunga acuan Zona Euro akan tetap rendah untuk beberapa waktu, tapi tidak berada pada level negatif. Namun demikian, suku bunga negatif menjadi tantangan tersendiri terutama untuk profitabilitas bank dan menjadi normal secara global jika dilihat dari situasi dan kondisi yang terjadi sekarang ini.
Lebih lanjut, Pejabat ECB itu mengatakan, jika tidak untuk kepentingan kebijakan moneter ECB maka Zona Euro akan melihat level deflasi sekarang ini. "Kami menginginkan rute konvensional, tapi kebijakan moneter ECB ternyata lebih efektif," tutup Visco.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News