Reuters melansir, Senin, 23 Mei, Athena berharap langkah-langkah ini akan dapat dilaksanakan jelang pertemuan menteri keuangan zona euro selama dua hari. Langkah tersebut akan membantu membuka dana yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman IMF, obligasi ECB yang jatuh tempo pada Juli, dan membayar tunggakan negara.
"Yunani telah membayar banyak, tapi ini mungkin pertama kalinya bahwa pengorbanan-pengorbanan tersebut menjadi hal terakhir yang sangat jelas," kata Perdana Menteri Alexis Tsipras di hadapan anggota parlemen sebelum pemungutan suara.
Koalisi Tsipras yang dipimpin garis kiri dan terpilih kembali pada September lalu, berjanji untuk melaksanakan ketentuan bailout sebesar 86 miliar euro pada Juli 2016. Koalisi ini memiliki mayoritas 153 anggota parlemen dari 300 kursi.
Adapun koalisi tersebut mendukung reformasi dana privatisasi baru dan mekanisme pemotongan belanja yang akan diaktifkan, hanya jika Athena akan kehilangan target fiskal.
Namun demikian, langkah ini ditentang oleh Syriza MP Vassiliki Katrivanou, yang telah mengundurkan diri, bahwa Yunani telah menerapkan langkah-langkah dan kebijakan yang bertentangan dengan inti dari nilai-nilai di negeri itu.
Menurutnya, kenaikan pajak ini akan memukul Yunani, di mana pemerintah menaikkan pajak pertambahan nilai satu poin menjadi 24 persen. Pajak tersebut berlaku untuk bahan bakar, tembakau, penggunaan internet dan perpanjangan pajak properti.
Tak ayal rencana tersebut membuat ratusan demonstran berunjuk rasa di luar parlemen di malam hari untuk memprotes reformasi yang digelontorkan Pemerintah Yunani.
"Ini bencana! Kami akan mengurangi segala sesuatunya, mulai dari makanan hingga kendaraan," tegas seorang pengusaha berusia 60 tahun, Panayiotis Kehris.
Untuk menenangkan masyarakat yang marah, Tsipras meyakinkan kepada anggota parlemen bahwa setiap kali Athena melebihi target surplus primer tahunan, maka pendapatan negara akan disalurkan ke dana solidaritas sosial di mana sebanyak 700 juta euro akan dikumpulkan tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News