Mengutip CNBC, Senin, 3 Februari 2020, sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters, panel teknis kemungkinan membuat rekomendasi apakah akan memperpanjang pembatasan pasokan minyak saat ini atau menerapkan pengurangan produksi yang lebih dalam.
Para pejabat OPEC sedang mempertimbangkan pilihan mereka tentang cara terbaik untuk menghadapi dampak potensial dari penyebaran virus korona, yang telah menewaskan lebih dari 300 orang dan menyebabkan harga minyak dunia merosot. Kebijakan tepat sangat diperlukan guna menjaga stabilitas pasar minyak dunia.
Sementara itu, korban tewas wabah virus korona tipe Novel Coronavirus (2019-nCoV) melonjak menjadi 360 orang per hari ini, Senin 3 Februari 2020. Angka ini melampaui kematian akibat penyakit Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS) di pulau utama Tiongkok pada periode 2002-2003.
Data terbaru disampaikan usai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan kematian perdana virus korona di luar Tiongkok, yakni di Filipina. Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mencatat ada 56 kematian baru di provinsi Hubei pada hari ini. Hubei merupakan provinsi tempat berdirinya Wuhan, kota pusat penyebaran virus korona nCoV.
Tiongkok telah menutup rapat Wuhan dan beberapa kota lainnya, termasuk yang terbaru Wenzhou pada Minggu kemarin. Seluruh akses jalan menuju Wenzhou ditutup rapat, dan warga setempat diminta tetap berada di rumah. Sejak muncul akhir tahun lalu, virus korona menginfeksi lebih dari 16.400 orang di seantero Tiongkok. Virus ini telah mencapai 24 negara.
Negara anggota G7 -Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat- telah melaporkan kemunculan virus korona nCoV. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan, G7 akan mendiskusikan respons gabungan mengenai wabah ini.
Sebagian besar infeksi di luar Tiongkok terdeteksi pada orang yang pernah pergi ke Wuhan, kota dengan total populasi 11 juta jiwa. Pasien di Filipina yang meninggal akibat korona diketahui sebagai seorang pria yang telah mengunjungi Kota Wuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News