Salah satu perusahaan kakap yang IPO tahun ini, Saudi Aramco. Foto : AFP.
Salah satu perusahaan kakap yang IPO tahun ini, Saudi Aramco. Foto : AFP.

4 Emiten Kakap Dunia Warnai Lantai Bursa pada 2019

Nia Deviyana • 30 Desember 2019 15:09
Washington: 2019 menjadi tahun yang besar bagi perusahaan-perusahaan besar untuk go public. Secara keseluruhan, sekitar 250 perusahaan, baru maupun lama, domestik dan multinasional--memutuskan melantai di bursa atau Initial Public Offering (IPO).
 
Hal ini menjadi sebuah fenomena yang disamakan dengan era pada akhir 1990-an. Saat itu, Levi Strauss yang berusia satu abad, dan pendatang baru termasuk Pinterest dan Beyond Meat menawarkan saham mereka kepada investor individu.
 
Melansir CNBC International, Senin, 30 Desember 2019, tercatat empat IPO perusahaan besar mewarnai lantai bursa seluruh dunia pada 2019.

1. Saudi Aramco di Bursa Tadawul
 
Raksasa minyak yang memutuskan melantai di bursa Tadawul pada 5 Desember ini menjadi perusahaan paling mahal dengan kapitalisasi pasar senilai USD1,7 triliun. Hari pertama perdagangan saham secara resmi menunjukkan Saudi Aramco sebagai perusahaan publik terbesar di dunia.
 
Kapitalisasi pasar Aramco naik menjadi USD2 triliun pada hari kedua perdagangan di bursa saham Arab Saudi, Tadawul. Nilai itu mengalahkan perusahaan publik terbesar berikutnya di dunia, yaitu Apple (USD1,26 triliun) dan Microsoft (USD1,20 triliun).
 
Pada Jumat, 27 Desember waktu setempat, saham Saudi Aramco berada di atas 35 riyal per saham, membuat kapitalisasi pasarnya berada di angka USD1,87 triliun. Saham Saudi Aramco naik hampir 0,5 persen sejak IPO.
 
2. Alibaba di Bursa Hong Kong
 
Raksasa e-commerce asal Tiongkok ini merupakan salah satu perusahaan dengan IPO terbesar kedua pada 2019. Alibaba tercatat memiliki kapitalisasi pasar sekitar USD12,9 miliar pada 19 November, dan memutuskan menutup pesanan saham investor lebih awal dari yang diharapkan setelah reaksi outsized mendorong valuasi perusahaan tersebut menjadi USD13,8 miliar.
 
Saham Alibaba yang terdaftar di Hong Kong melonjak hampir 10 persen pada hari kedua perdagangan setela IPO. Adapun pada Jumat, 27 Desember 2019, saham Alibaba mencapai 213 dolar Hong Kong per saham, membuat kapitalisasi pasarnya menjadi USD 577,9 miliar. Saham perusahaan yang didirikan Jack Ma ini mengalami kenaikan hampir 13,5 persen sejak IPO.
 
3. Uber di Bursa New York
 
Perusahaan raksasa teknologi, Uber, juga tak mau kalah untuk IPO pada 2019. Menjadi IPO terbesar yang terdaftar di AS tahun ini, Uber mendapatkan valuasi pada 9 Mei antara USD75,5 miliar dan USD82,4 miliar, meski sebenarnya masih di bawah ekspektasi mereka yang berada pada level USD120 miliar.
 
Hari pertama perdagangan Uber di New York Stock Exchange (NYSE), sahamnya jatuh hampir delapan persen. Saham Uber mengakhiri hari pertamanya di pasar publik dengan penilaian USD69,7 miliar. Saham merosot hampir 33 persen sejak IPO, ditutup tepat pada level USD30 pada perdagangan, Jumat. 27 Desember 2019. Kondisi ini membuat kapitalisasi pasar perusahaan tersebut berada di angka USD51,5 miliar.
 
4. Budweiser Anheuser-Busch InBev di Bursa Hong Kong
 
Perusahaan asal Belgia yang bergerak di sektor konsumsi menjadi salah satu blockbuster di bursa saham Hong Kong. Perusahaan ini mendapatkan kapitalisasi pasar sebesar USD9,8 miliar.
 
Saham Budweiser naik sekitar empat persen pada hari pertama perdagangan. Pihak Budweiser mengatakan saham perusahaan diperkirakan akan dipengaruhi dampak protes yang sedang berlangsung di Hong Kong.
 
Pada perdagangan Jumat, 27 Desember, saham perusahaan ditutup ditutup pada level 27,50 dolar Hong Kong per saham, dengan kapitalisasi pasar lebih dari 364 miliar dolar Hong Kong. Sahamnya turun sekitar 2,5 persen sejak IPO.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan