Perdana Menteri Inggris Theresa May bersama dengan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker (AFP/ARIS OIKONOMOU)
Perdana Menteri Inggris Theresa May bersama dengan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker (AFP/ARIS OIKONOMOU)

Misi Perdana Menteri Inggris Selamatkan Brexit

Angga Bratadharma • 12 Desember 2018 12:04
London: Perdana Menteri Inggris Theresa May meluncurkan misinya untuk menyelamatkan kesepakatan Brexit-nya melalui serangkaian pertemuan dengan para pemimpin anggota Uni Eropa (UE). May berharap keputusan Brexit menemukan kata sepakat antara Inggris dengan Uni Eropa.
 
Mengutip Xinhua, Rabu, 12 Desember 2018, para komentator politik menggambarkan misi tersebut sebagai misi yang mustahil setelah Brussels mengindikasikan tidak akan mengubah kesepakatan yang telah disepakati antara Uni Eropa dan Pemerintah May. Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan tidak ada ruang sama sekali untuk menegosiasikan kembali kesepakatan Brexit.
 
Di Westminster, debat panjang dimenangkan oleh pemimpin oposisi utama Jeremy Corbyn yang diperkirakan sangat kritis terhadap cara May menangani krisis dengan menunda pemilihan parlemen atas kesepakatan Brexit. Adapun May terus berupaya agar keputusan Brexit bisa mencapai kesepakatan dengan Parlemen Inggris.

Dengan tidak ada tanggal yang ditetapkan untuk anggota parlemen untuk memilih, politisi takut kondisi itu bisa berlanjut ke dalam minggu-minggu awal 2019. Downing Street mengatakan pada briefing bahwa anggota parlemen akan memiliki suara untuk memilih pada kesepakatan Brexit sebelum 21 Januari.
 
Tanggal itu dilihat sebagai tenggat waktu untuk keputusan memberikan waktu yang cukup guna menyelesaikan proses di Gedung Parlemen menjelang Maret, tanggal keberangkatan ketika Inggris meninggalkan blok tersebut di 2019.
 
Karena poundsterling tetap pada tingkat rendah, Mike Ellington, seorang ahli keuangan di Universitas Liverpool, mengatakan depresiasi lebih lanjut di kemudian hari akan menunjukkan pasar keuangan tidak memiliki kepercayaan pada keputusan May untuk mengatasi kekhawatiran mengenai proposal Brexit saat ini.
 
"Dengan kata lain, dia telah kehilangan kredibilitasnya dan sama sekali tidak ada gunanya menggunakan Brexit untuk menyusuri jalan lagi," katanya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan