Illustrasi. Dok : AFP.
Illustrasi. Dok : AFP.

Tiongkok Tidak Takut dengan Situasi Perang Dagang

Nia Deviyana • 26 Agustus 2019 15:08
Jakarta: Mantan Wakil Menteri Kementerian Perdagangan Tiongkok, Wei Jianguo optimistis ketegangan perang negaranya dengan Amerika Serikat tidak akan membuat perusahaan-perusahaan di negeri Tirai Bambu keok. Sebaliknya, mereka terus mencari cara untuk mencari peluang bisnis.
 
"Saya yakin perang dagang antara AS dengan Tiongkok akan menjadi situasi jangka panjang," ujar Wei seperti dikutip CNBC International, Senin, 26 Agustus 2019.
 
Dia menuturkan pihak Tongkok menunggu kesepakatan perdagangan yang adil dan setara. Kendati demikian, Tiongkok tetap membuat persiapan dalam menghadapi dampak negatif akibat ketegangan perdagangan.

"Kami tidak takut," tukas Wei, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua dan Wakil Pejabat Executive China Center for International Economic Exchanges.
 
Wei menjabarkan ada beberapa cara Tiongkok dalam memperkuat bisnisnya. Pertama yakni dengan meningkatkan dukungan pemerintah.
 
Selain itu, Tiongkok juga memperluas ekspansinya di pasar internasional melalui program zona perdagangan bebas dan Belt and Road Initiative yang menangani proyek infrastruktur, serta menerapkan kebijakan pemotongan pajak.
 
Perang dagang makin panas ketika pada Jumat, 23 Agustus, Presiden Donald Trump memerintahkan perusahaan Amerika untuk keluar dari Tiongkok setelah Beijing menerapkan tarif impor balasan senilai USD75 miliar atau Rp1.070 triliun terhadap barang AS.
 
"Tiongkok seharusnya tidak mengenakan Tarif baru pada 75 MILIAR DOLAR produk Amerika Serikat (bermotif politik!)" Kata Trump di Twitter dikutip dari New York Times, 24 Agustus 2019. "Mulai 1 Oktober, 250 MILIAR DOLAR barang dan produk dari Tiongkok, saat ini dikenakan pajak 25 persen, akan dikenakan pajak 30 persen."
 
Pengumuman tarif impor Trump muncul setelah pasar keuangan tutup pada Jumat. Namun, reaksi Trump telah membuat para investor khawatir bahwa perang dagang akan semakin menyeret pertumbuhan global ke jurang.
 
Pada Jumat, tercatat saham turun tajam dengan S&P 500 ditutup turun 2,6 persen. Rata-rata saham industri Dow Jones turun sedikit lebih dari dua persen dan indeks Nasdaq yang mayoritas saham teknologi turun tiga persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan