Ilustrasi (FOTO: AFP)
Ilustrasi (FOTO: AFP)

CEO Polaris: Tarif Trump Merugikan Kami

Husen Miftahudin • 03 Agustus 2019 16:01
New York: CEO Scott Polaris Industries Scott Wine mengungkapkan perang dagang Amerika Serikat (AS) yang sedang berlangsung melawan Tiongkok memiliki misi penting. Tetapi akibatnya merugikan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang membuat produksinya di dalam negeri.
 
"Sementara kami sepenuhnya mendukung tujuan pemerintah untuk memiliki perdagangan yang lebih bebas dan lebih adil dengan Tiongkok. Kami membayar paling dalam dari perang tarif, hampir USD110 juta per tahun dalam biaya tarif," kata Wine, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu, 3 Agustus 2019.
 
Kondisi itu mengakibatkan kenaikan harga yang dibebankan kepada konsumen sebanyak tiga persen. Adapun Polaris bermarkas di Minnesota dan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan mobil salju dan ATV serta sepeda motor dengan merek India.

"Sebagian besar pesaing kami tidak membayar (tarif) apapun karena mereka tidak memproduksi atau berinvestasi di AS. Pesaing kami berinvestasi lebih banyak di Meksiko dan menghindari tarif. Perusahaan ini memiliki total 12 ribu pekerja di seluruh dunia," tambahnya, sambil menunjuk ke sekitar 9.000 karyawan Polaris di AS.
 
Dalam sebuah wawancara, Wine menambahkan, konsumen kelas atas telah mampu menyerap kenaikan harga, tetapi di sisi bawah Polaris melihat kerugian dari sisi pangsa pasar. Tentu kondisi semacam ini harus segera dicarikan jalan keluarnya agar efek negatif dari perang dagang tidak terus meluas.
 
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump, yang pada 10 Mei menaikkan tarif barang-barang Tiongkok senilai USD200 miliar menjadi 25 persen dari 10 persen, telah mengancam bea tambahan barang senilai USD325 miliar, yang secara efektif mencakup semua impor Tiongkok.
 
Namun, Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menyerukan gencatan senjata tarif lain pada bulan lalu dan setuju untuk memulai kembali pembicaraan perdagangan. Para pejabat dari kedua belah pihak akan bertemu langsung di Shanghai.
 
Wine mengatakan Polaris bekerja dengan administrasi Trump untuk mencoba mendapatkan bantuan dari tarif. "Mereka tidak ingin menghukum perusahaan karena investasi dan manufaktur di Amerika. Saya tahu mereka ingin kita terus berinvestasi dalam tenaga kerja di Amerika," ucapnya.
 
Pada 7 Mei, tiga hari sebelum kenaikan tarif AS menjadi 25 persen, Wine mengatakan langkah menaikkan tarif terhadap Tiongkok akan menjadi bencana besar dalam hal dampak pada perusahaan dan karyawan. Di bawah kenyataan baru itu, Wine mengatakan, Polaris telah menggunakan upaya mitigasi untuk membungkam kenaikan harga.
 
"Baik itu dengan mengubah negara tempat produk dibuat maupun mendorong kembali pemasok Tiongkok," ucapnya. Namun, ia memperingatkan perusahaan itu mungkin terpaksa memindahkan sebagian besar produksi ke fasilitasnya di Monterrey, Meksiko. "Kita akan terus berjuang sampai pertempuran itu terjadi," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan