Mengutip Antara, Rabu, 11 September 2019, nilai saham JD Sports Fashion, sebuah perusahaan ritel fesyen olahraga, melonjak 8,79 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi dari saham-saham unggulan. Perusahaan jasa keuangan multinasional Inggris Barclays, serta Lloyds Banking Group, masing-masing meningkat sebesar 4,90 persen dan 4,26 persen.
Sementara itu, Just Eat, perusahaan jasa pesanan dan pengiriman makanan daring, mencatat kerugian paling besar di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya jatuh 6,58 persen. Disusul saham perusahaan teknologi informasi multinasional Inggris Aveva Group yang merosot 5,03 persen, serta perusahaan perangkat lunak Sage Group turun 4,10 persen.
Sementara itu, saham-saham Amerika Serikat ditutup bervariasi pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB), dengan tiga indeks utama mencatat sedikit perubahan. Hal itu karena pasar saham ditarik kembali oleh sektor saham teknologi yang mundur secara keseluruhan, yang dipimpin oleh kerugian saham dari perusahaan besar.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik sebanyak 73,92 poin atau 0,28 persen menjadi 26.909,43. Sedangkan S&P 500 meningkat sebanyak 0,96 poin atau 0,03 persen menjadi 2.979,39. Indeks Komposit Nasdaq turun 3,28 poin atau 0,04 persen menjadi 8.084,16.
Mayoritas dari 30 saham unggulan di Dow Jones meraih keuntungan di sekitar penutupan pasar, dengan saham Apple naik sebanyak 1,18 persen, menghapus kerugian pada pagi harinya. Ada harapan agar kondisi ini bisa terus bertahan dan terjadi di masa-masa mendatang.
Enam dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi di sekitar bel penutupan, dengan sektor energi naik hampir 1,3 persen, memimpin kenaikan. Namun sektor teknologi informasi turun hampir 0,5 persen, di antara saham yang berkinerja terburuk.
Sebagian besar saham FAANG yang diamati dengan cermat, atau lima saham teknologi paling populer dan berkinerja terbaik di pasar, yaitu Facebook, Apple, Amazon, Netflix, dan Google Alphabet, mencatat kerugian selama sesi pagi, dengan saham Netflix turun 2,16 persen.
Saham Ctrip.com International turun 2,68 persen, setelah raksasa jasa perjalanan Tiongkok melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal kedua. Namun, pendapatan kuartalannya sedikit lebih rendah dari perkiraan pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News