Hal tersebut disampaikan Bank Secretary of IDB, Ghassan Al Baba di hadapan para Dewan Gubernur IDB dalam acara pembukaan Sidang Tahunan IDB ke-41, di JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (17/5/2016) malam.
Sebelum sah menjadi anggota, Guyana pun harus melengkapi syarat kepemilikan saham di IDB sebesar 250 saham dengan mendepositkan sejumlah dana. Keanggotaan Guyana akan ditindaklanjuti melalui ratifikasi surat penerimaan oleh semua negara anggota.
Dalam momen tersebut yang berbarengan dengan pembukaan sidang tahunan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan disaksikan Presiden RI ke-3 BJ Habibie, Menteri Keuangan RI Bambang Brodjonegoro, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, Presiden IDB Ahmad Mohammed Ali, dan delegasi dari negara-negara anggota IDB.
"Kita sambut Guyana menjadi negara anggota IDB ke-57. Guyana bisa mendapatkan pendanaan untuk membiayai program-program pemerintahannya," kata Menkeu Bambang.
Sementara itu, Presiden IDB Ahmad Mohamed Ali menjelaskan, jumlah dana pembangunan IDB sejak berdiri 40 tahun lalu telah melewati USD113 miliar. Mengingat pembiayaan yang besar, penting untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam pembangunan antar negara anggota.
Persatuan dibutuhkan untuk maju. ''Butuh usaha besar dan butuh kepercayaan. IDB didirikan untuk kerja sama yang sangat dibutuhkan saat ini,'' jelas Ali.
IDB juga akan fokus pada pembiayaan pembangunan daya tahan dan peningkatan kapasitas. IDB tak menutup mata atas semua krisis dan kesulitan yang dirasakan negara-negara anggota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id