Mengutip Reuters, Selasa 7 Maret 2017, Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) pada Kamis lalu menolak panggilan untuk memulai pengetatan kebijakan terhadap lonjakan inflasi. Adapun data pekerjaan AS yang kuat pada Jumat bisa menutup kasus lain untuk Federal Reserve atau the menaikkan tingkat suku bunga.
Jadi, bisa dikatakan ada pengurangan suku bunga 0,4 persen di Eropa tapi di sisi lain ada peningkatan tingkat suku bunga sebanyak 0,75 persen di Washington. Tentu keputusan yang akan diambil ini harus dengan melihat situasi dan kondisi agar tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi global.
Dengan hanya beberapa minggu sebelum pemilu Perancis dan Belanda diperdebatkan maka ECB akan tetap tertarik untuk memperkuat laju perahu sehingga kemungkinan hanya memberikan anggukan atau tanda bahwa angka pertumbuhan ekonomi akan kuat. Kemudi yang jelas dari setiap petunjuk kebijakan akan memberikan gerakan populis.
Sebuah jajak pendapat yang diselenggarakan Reuters menunjukkan bahwa ada kebulatan suara untuk tidak ada perubahan. Tapi tindakan penyeimbangan mungkin lebih sulit dilakukan daripada yang terlihat.
"Jika pemilihan Presiden Perancis berjalan tanpa turbulensi, dan pertumbuhan dan inflasi data tetap solid, ECB mungkin mengubah lebih hawkish di pertemuan pada tanggal 8 Juni," ungkap Ekonom Investment Bank UBS Reinhard Cluse.
Presiden ECB Mario Draghi mungkin akan menghindari diskusi apapun tentang pembelian aset yang mereda. Bahkan, medorong kembali panggilan terkait penurunan suku bunga lebih lanjut. Meski ada dorongan untuk mencapai tingkat suku bunga tertentu tapi ECB sepertinya memiliki keputusan tersendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News