"Itu berarti perekonomian (AS) terjebak dalam kebiasaan pertumbuhan rendah. Sulit untuk melarikan diri dari hal itu," kata Wakil Ketua the Fed Stanley Fischer, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (6/10/2016).
Fischer, ketika berbicara dalam sebuah seminar bank sentral di New York, mengatakan bahwa ia khawatir perubahan pola investasi dan menabung bisa mendorong secara alamiah penurunan tingkat suku bunga acuan. Hal itu terlihat cukup gigih terjadi.
"Kami bisa terjebak pada ekuilibirium yang panjang dengan ditandai pertumbuhan cukup lamban," kata Fischer.
Akibatnya, lanjutnya, bank sentral kemungkinan akan menghadapi sebuah tantangan di masa depan bahwa suku bunga acuan jangka pendek yang ditetapkan oleh para pembuat kebijakan di the Fed tidak pernah berada jauh di atas angka nol persen.
"Suku bunga acuan yang terlalu rendah ini mungkin mencerminkan siklus pengulangan. Akan tetapi, bisa juga menjadi indikasi bahwa potensi pertumbuhan ekonomi AS sangat redup," pungkas Fischer.
Semua data ekonomi AS yang dirilis Rabu belum signifikan mengubah keyakinan investor the Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 persen ke 0,75 persen selama pertemuan FOMC Desember.
Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 persen ke 0,75 persen adalah pada 17 persen untuk pertemuan November 2016, dan 64 persen pada pertemuan Desember 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News