Ilustrasi (FOTO: AFP)
Ilustrasi (FOTO: AFP)

Sengketa Perdagangan Rugikan Kepentingan Warga AS

Angga Bratadharma • 29 Juni 2019 21:05
San Francisco: Seorang diplomat senior Tiongkok dalam sebuah artikel yang diterbitkan mengungkapkan meningkatnya ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) pada akhirnya merusak kepentingan petani, produsen, dan konsumen lokal di Amerika Serikat. Tentu sudah waktunya menghentikan sengketa dagang tersebut.
 
Konsul Jenderal Tiongkok untuk San Francisco Wang Donghua membantah tuduhan beberapa orang bahwa kesepakatan perdagangan dapat dicapai oleh Amerika Serikat dengan cara memberikan tekanan maksimum kepada Tiongkok, termasuk tarif yang diberlakukan terus-menerus.
 
"Faktanya adalah bahwa pangsa pasar AS di Tiongkok tidak meluas tetapi menurun. Karena tarif telah mengundang pembalasan dalam bentuk barang, membuat produk AS seperti pesawat komersial, kedelai, jagung, daging dan makanan laut kurang kompetitif," kata Wang, seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu, 29 Juni 2019.

Wang mengatakan petani kedelai AS telah melihat adanya penurunan lebih dari 70 persen dalam ekspor mereka ke Tiongkok. Bahkan, pangsa pasar mereka telah diambil oleh negara lain. Dia mengkritik beberapa orang karena berusaha mengekang pembangunan Tiongkok dengan memisahkan ekonomi kedua negara.
 
"Sebagai dua ekonomi teratas di dunia, Tiongkok dan AS saling terkait erat. Dan saling melengkapi dalam mengejar pembangunan ekonomi. Langkah untuk melukai yang lain pada akhirnya akan menjadi bumerang atau melukai diri sendiri," kata Wang.
 
Dia menegaskan bahwa satu negara tidak akan menjadi lebih kuat dengan melakukan penindasan pada negara yang lainnya. Melainkan, lanjutnya, hanya akan berhasil secara ekonomi jika negara tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan daya saingnya.
 
Wang mengatakan Amerika Serikat membutuhkan pasar eksternal untuk pembangunan yang lebih besar, dan Tiongkok memiliki pasar yang luas untuk ditawarkan karena populasinya hampir mencapai 1,4 miliar. Menurutnya ada potensi besar bagi Tiongkok dan Amerika Serikat untuk bekerja sama serta terdapat ruang tanpa batas untuk hasil saling menguntungkan.
 
"Sejarah dan fakta menunjukkan kerja sama menguntungkan dan konfrontasi menyakiti keduanya. Hanya dengan bekerja bersama kita berdua bisa tumbuh lebih kuat, dan merespons lebih baik terhadap tantangan umum yang timbul dari meningkatnya ketidakpastian di seluruh dunia," kata Wang.
 
Di sisi lain, Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Shouwen mengatakan Tiongkok dan Amerika Serikat harus membuat kompromi terlebih dahulu dalam pembicaraan perdagangan. Hal itu penting dilakukan sebelum pertemuan yang dinantikan banyak kalangan antara Presiden AS dan Tiongkok dalam pertemuan puncak G20 pekan ini di Jepang.
 
Tiongkok dan Amerika Serikat pekan lalu menyatakan mereka akan menghidupkan kembali pembicaraan sebelum pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Xi Jinping. Harapan bahwa itu akan mengarah kepada penurunan perang dagang yang merusak ekonomi global telah disambut positif oleh pasar keuangan.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan