Mengutip Antara, Rabu, 21 Agustus 2019, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik USD4,1 atau 0,27 persen menjadi ditutup pada USD1.515,70 per ons. Emas turun dua digit pada perdagangan Senin 19 Agustus, ketika indeks Dow Jones Industrial Average, S&P 500 dan Nasdaq naik tajam, bersama dengan sebagian besar indeks saham di seluruh dunia.
Ketika indeks acuan Wall Street mundur pada Selasa 20 Agustus, emas mengembalikan beberapa kerugiannya karena investor sekali lagi dipikat ke aset-aset safe haven, termasuk emas. Indeks USD, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,18 persen menjadi 98,17 menjelang penyelesaian perdagangan emas.
Ketika indeks dolar jatuh, emas berjangka biasanya naik karena emas yang dihargakan dalam USD menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya. Dukungan tambahan juga datang dari obligasi AS, karena imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun yang dijadikan acuan turun menjadi sekitar 1,55 persen.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik sebanyak 20,8 sen atau 1,23 persen menjadi ditutup pada USD17,144 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Oktober turun sebanyak USD4,0 atau 0,47 persen menjadi menetap pada USD852,80 per ons.
Di sisi lain, saham-saham di Wall Street lebih rendah pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Kondisi itu terjadi karena investor mempertimbangkan laporan laba perusahaan dan kekhawatiran kemungkinan resesi ekonomi.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 173,35 poin atau 0,66 persen, menjadi berakhir di 25.962,44 poin. Sementara itu, Indeks S&P 500 berkurang 23,14 poin atau 0,79 persen, menjadi ditutup di 2.900,51 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir turun 54,25 poin atau 0,68 persen, menjadi 7.948,56 poin.
Home Depot melaporkan pendapatan kuartalan sebesar USD30,8 miliar atau naik 1,2 persen dari periode yang sama tahun lalu, dengan laba bersih per saham dilusian mencapai USD3,17. Sementara labanya melampaui ekspektasi, pendapatannya jauh dari perkiraan, menurut data Refinitiv.
Pekan lalu, imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun secara singkat turun di bawah imbal hasil surat utang pemerintah bertenor dua tahun. Inversi kurva imbal hasil sering dilihat sebagai sinyal bahwa resesi akan segera terjadi.
Pada akhir Juli, kekhawatiran tentang ketidakpastian ekonomi dan perdagangan global mendorong Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan 2008. Ekonom pemenang Nobel Robert Shiller mengatakan langkah bank sentral untuk memangkas suku bunga menunjukkan rasa waspada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News