medcom.id, Singapura: Pelaksanaan Earth Hour kembali dimulai secara global. Pada 28 Maret 2015, pemakaian listrik didorong untuk lebih hemat saat Earth Hour.
"Saat listrik padam, pendukung Earth Hour akan memberikan kontribusi nyata untuk mengatasi perubahan iklim, demi melawan tantangan masalah lingkungan terbesar," pernyataan pihak Earth Hour, dalam keterangan tertulis disampaikan di situs resminya, Kamis (26/3/2015).
"Tahun ini, gerakan Earth Hour disiapkan untuk memecahkan rekor dunia di 172 negara dan wilayah yang mengkonfirmasi keikutsertaannya, sepeti di Filipina, Maladewa dan Madagaskar serta aktor perubahan iklim seperti Brasil, Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok," lanjut keterangan itu.
Sejak diadakan pertama kali di Sydney, Australia pada 2007, gerakan yang digalakkan oleh WWF ini telah menjadi gerakan yang mengakar. Inisiatif Earth Hour telah memicu kepekaan publik dan mengambil tindakan untuk mengatasi perubahan iklim di lebih dari 7.000 kota di dunia.
Ketua Dewan Direksi Earth Hour Global Sudhanshu Sarronwala mengatakan, gerakan terus memecahkan rekor atas partisipasi global. Pendukung gerakan ini makin mampu merengkuh kreatifitas baru dalam penggunaan energi, serta menggunakan kekuatannya untuk membuat perubahan selama satu jam tidak menggunakan listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id