Pada 25 Desember lalu, secara terpisah, Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang mengatakan ketersediaan pekerjaan di Jepang meningkat menjadi 1,56 dari 1,55 di Oktober. Ini menandai tingkat tertinggi sejak Januari 1974 dan berarti ada 156 posisi yang tersedia untuk setiap 100 pencari kerja dalam periode perekaman.
Sementara itu, harga konsumen inti Jepang naik jadi 0,9 persen pada November dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. indeks harga konsumen inti, tidak termasuk harga makanan segar karena volatilitas mereka, meningkat untuk bulan ke-11 secara berturut-turut, naik dari 0,8 persen yang tercatat di bulan sebelumnya.
Menurut Departemen Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang indeks masih berada jauh di bawah target inflasi dua persen Bank of Japan (BoJ). Kenaikan harga bensin dan utilitas sebagian besar berada di belakang kenaikan CPI inti, kata biro statistik, sambil mengisyaratkan bahwa hanya kenaikan upah biasa-biasa saja dan rumah tangga masih enggan belanja.
"Oleh karena itu perusahaan enggan menaikkan harga mereka. Tidak termasuk energi dan makanan segar, harga konsumen inti naik hanya 0,3 persen dari tahun sebelumnya," kata biro tersebut, seperti dikutip dari Xinhua, Senin, 1 Januari 2018.
Sedangkan untuk IHK untuk 23 wilayah di Tokyo, yang diluncurkan sebulan sebelum data nasional dan dilihat sebagai ukuran pergerakan harga yang lebih luas, naik 0,8 persen pada Desember dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id