Mengutip Antara, Selasa, 4 Juni 2019, saham NMC Health, perusahaan penyedia layanan kesehatan swasta melonjak 4,35 persen. Saham ini menjadi pencetak keuntungan tertinggi di antara saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia yang berbasis di Meksiko Fresnillo serta perusahaan pembuatan dan pertambangan baja multinasional terintegrasi secara vertikal Evraz, masing-masing meningkat 3,75 persen dan 2,48 persen.
Sementara itu, TUI AG, sebuah kelompok perusahaan pariwisata terintegrasi berbasis di Jerman, mencatat kerugian terbesar di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya jatuh 4,38 persen.
Disusul oleh saham Auto Trader Group, pasar otomotif digital Inggris, yang merosot 3,34 persen, serta Schroders, sebuah perusahaan manajemen aset multinasional Inggris, turun 2,57 persen.
Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average naik sebanyak 4,74 poin atau 0,02 persen menjadi 24.819,78. Sedangkan S&P 500 turun 7,61 poin atau 0,28 persen menjadi 2.744,45. Indeks Komposit Nasdaq turun 120,13 poin atau 1,61 persen menjadi 7.333,02.
Presiden AS Donald Trump mengaku ia akan mengenakan tarif lima persen pada semua barang impor Meksiko mulai 10 Juni sehingga dapat menekan negara itu untuk menghentikan migran tidak berdokumen yang melintasi perbatasan, dan secara bertahap akan meningkatkan tarif sampai masalahnya teratasi.
Langkah ini telah mendorong para analis untuk menurunkan estimasi pendapatan per saham untuk tahun ini dan memperingatkan resesi ekonomi yang mungkin datang lebih cepat dari perkiraan orang sebelumnya. Tentu kondisi ini perlu diantisipasi sebaik mungkin agar tidak memberikan efek negatif terhadap perekonomian dunia.
Sementara itu, Nasdaq jatuh ke wilayah koreksi pada hari Senin, dipimpin lebih rendah oleh penurunan tajam di Alfabet dan Facebook. Saham perusahaan induk Google anjlok 6,11 persen pada penutupan setelah Departemen Kehakiman AS dilaporkan menyelidiki perusahaan teknologi tersebut untuk pelanggaran antimonopoli.
Saham Facebook turun 7,51 persen setelah The Wall Street Journal melaporkan bahwa Federal Trade Commission akan dapat melihat praktik Facebook dan bagaimana pengaruhnya terhadap persaingan digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News