Mengutip Antara, Selasa, 10 September 2019, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun USD4,4 atau 0,29 persen menjadi USD1.511,1 per ons.
Imbal hasil surat utang Pemerintah AS meningkat pada perdagangan Senin waktu setempat, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun AS naik sebanyak enam basis poin menjadi 1,6114 persen. Meningkatnya imbal hasil obligasi dapat menumpulkan kilau emas.
Namun, penurunan emas berjangka dibatasi oleh greenback yang lebih lemah. Indeks dolar Amerika Serikat (USD) yang mengukur USD terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,16 persen menjadi 98,23 pada pukul 17.30 GMT sesaat sebelum penyelesaian perdagangan emas.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan USD, yang berarti jika USD melemah maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam USD menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik sebanyak 4,8 sen atau 0,26 persen menjadi USD18,167 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Oktober turun sebanyak USD5,8 atau 0,61 persen menjadi USD952,7 per ons.
Pada perdagangan akhir pekan lalu emas berjangka turun untuk sesi kedua berturut-turut, setelah Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell menawarkan pandangan positif tentang ekonomi Amerika Serikat, memperlemah permintaan terhadap aset-aset safe haven seperti logam mulia.
Dalam pidatonya, Powell mengatakan, laporan pekerjaan merupakan pertanda kekuatan yang berkelanjutan di pasar tenaga kerja. Dia juga mengatakan prospek ekonomi tetap menguntungkan dan Federal Reserve tidak memperkirakan atau mengharapkan resesi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News