Ilustrasi (OSCAR SIAGIAN/AFP)
Ilustrasi (OSCAR SIAGIAN/AFP)

Dolar AS Capai Level Tertinggi

Antara • 24 Juli 2019 09:31
New York: Kurs dolar Amerika Serikat (USD) menguat pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), mendekati level tertinggi lima minggu terhadap sekeranjang mata uang lain, setelah Presiden Donald Trump dan anggota parlemen AS mencapai kesepakatan dua tahun mengangkat batas atau pagu pinjaman pemerintah untuk menutupi pengeluaran.
 
Mengutip Antara, Rabu, 24 Juli 2019, pada akhir perdagangan AS, indeks yang melacak greenback terhadap euro, yen, sterling dan tiga mata uang utama lainnya naik sebanyak 0,47 persen pada 97,716. Menyentuh 97.718, level tertinggi dalam sekitar lima minggu.
 
Departemen Keuangan AS sekarang dapat meningkatkan pinjaman jangka pendek untuk membangun kembali tumpukan uang tunai yang telah turun menjadi sekitar USD195 miliar dari USD423 miliar pada akhir April, kata analis Morgan Stanley.

Peningkatan pinjaman AS akan mengurangi uang dalam sistem perbankan, yang dipandang akan mendukung greenback. "Kelebihan cadangan akan menurun, mendukung pinjaman (dolar)," kata Ahli Strategi Morgan Stanley Hans Redeker, Gek Teng Khoo, dan Sheena Shah dalam sebuah catatan penelitian.
 
Daya tarik dolar mendapat dorongan setelah Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan perkiraan pertumbuhan AS pada 2019 sambil menurunkan prospek pertumbuhan globalnya. Dukungan juga datang dari laporan Bloomberg bahwa negosiator AS akan menuju Tiongkok pada Senin 29 Juli untuk pembicaraan perdagangan tatap muka.
 
Euro melemah secara luas karena investor bersiap untuk berita stimulus baru dari bank sentral Eropa (ECB). Pasar uang telah memangkas taruhan pada penurunan suku bunga deposito 10 basis poin, tetapi analis memperkirakan pedoman dovish dan kemungkinan syarat yang lebih murah hati untuk pinjaman multi-tahun yang direncanakan.
 
"Pasar memiliki keraguan dalam ECB menjaga sumber dayanya yang terbatas minggu ini, kekuatan pendorong di belakang euro yang lebih rendah," kata Analis Pasar Senior Western Union Business Solutions Joe Manimbo, di Washington.
 
Mata uang tunggal jatuh menjadi USD1,1148 atau terendah sejak 31 Mei. Mata uang itu bertahan di USD1,1150 atau turun 0,52 persen pada hari itu. Euro turun 0,16 persen menjadi 120,72 yen setelah menyentuh 120,49, terendah sejak 3 Januari.
 
Pound Inggris tergelincir karena berita Boris Johnson, yang berjanji untuk keluar dari Uni Eropa dengan atau tanpa kesepakatan pada akhir Oktober, akan menggantikan Theresa May sebagai perdana menteri.
 
Pound melemah 0,31 persen menjadi USD1,244 dalam jarak terdekat dari terendah 27-bulan di USD1,2382 yang dicapai minggu lalu. Pound 0,23 persen lebih tinggi terhadap euro di 89,615 pence setelah mencapai terendah enam bulan di 90,51 pence minggu lalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan