"Tidak akan terpengaruh. Penandatanganan kerja sama perdagangan dan investasi saat Presiden Joko Widodo ke Inggris pun terap berjalan," kata Wakil Kamar Dagang Indonesia, Shinta Kamdani, di Hotel Mandarin, Jakarta Pusat, Selasa (30/8/2016).
Ia menilai bahwa Inggris akan mempunyai kesempatan dalam meraih pangsa pasar yang lebih besar karena telah berdiri sendiri. "Indonesia sebagai pasar paling besar di ASEAN menjadi target Inggris," lanjutnya.
Yang dilihat dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa adalah kesempatan besar bagi Indonesia untuk melebarkan kerja sama perdagangan dan investasi dengan Inggris.
"Ini adalah sebuah kesempatan bagi Indonesia. Kadin bersama Pemerintah Indonesia akan bekerja sama dalam menghindari dampak negatif Brexit dengan melibatkan seluruh pihak yang terlibat," tambahnya.
Oleh karena itu, salah satu target Indonesia kini menyasar perusahaan-perusahaan menengah Inggris, terutama yang terkait dengan industri kreatif seperti kuliner dan fashion.
"Kalau sekarang sudah banyak perusahaan-perusahaan besar Inggris di Indonesia, targetnya sekarang adalah perusahaan-perusahaan menengah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News