"Ini mencatat bahwa pertumbuhan domestik bruto (PDB) gabungan mencapai USD2,6 triliun pada 2015, sehingga secara kolektif ASEAN adalah ekonomi terbesar di dunia di peringkat tujuh," ungkap PM Najib pada pidatonya di Jakarta Convention Center, kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2016).
PM Najib menjadi salah satu kepala negara yang membawakan pidato di pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi World Islamic Economic Forum (KTT WIEF) 2016, selain Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati.
Dalam forum yang diprakarsai Malaysia dan menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah ini dikatakan oleh PM Najib bahwa tanpa stabilitas politik, tidak akan ada kemajuan ekonomi.
"Ada banyak gejolak di dunia Muslim dan kita sebagai negara-negara Islam harus bekerja sama mengatasi hal tersebut," lanjutnya.
Ia juga sempat menyinggung adanya perubahan dalam tubuh Uni Eropa di mana Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa.
"Bukan kepentingan kita untuk mengomentari masalah politik negara lain yang internal, tentu saja kita sangat menghormati keputusan rakyat Inggris," katanya.
Namun, lanjut dia, keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa cenderung memiliki efek kepada ekonomi Eropa dan ekonomi global. Ia juga menekankan bahwa dunia ekonomi Islam sangat cepat berkembang.
"Muslim menjadi semakin aktif sebagai investor dan produsen, bankir, dan pedagang, juga pesaing dan pemasok," imbuh PM Najib.
Dunia ekonomi Muslim pun memiliki beberapa masalah yang sangat serius untuk diatasi seperti pendidikan, kemiskinan, dan juga tantangan di dalam negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id