Ilustrasi (REUTERS/John Kolesidis)
Ilustrasi (REUTERS/John Kolesidis)

Yunani Minta Kesepakatan Bantuan Utang di Pertemuan Juni

Angga Bratadharma • 31 Mei 2017 06:57
medcom.id, Athena: Kreditur Yunani perlu mencapai kesepakatan mengenai langkah-langkah bantuan utang pada pertemuan Menteri Keuangan Zona Euro berikutnya di Juni. Hal itu menjadi penting guna membantu negara tersebut kembali ke pasar obligasi dan menyelesaikan sejumlah persoalan yang dimiliki.
 
Menteri Keuangan Zona Euro gagal menyetujui Dana Moneter Internasional atau International Monetery Fund (IMF) pada pekan lalu mengenai bantuan utang Yunani dan juga gagal melepaskan pinjaman baru ke Athena. Namun, mereka cukup dekat untuk melakukan keduanya pada pertemuan di Juni.
 
"Pemerintah Yunani merasa telah melakukan bagian dari apa yang dijanjikan," kata Menteri Keuangan Euclid Tsakalotos, seperti dikutip dari Reuters, Rabu 31 Mei 2017, mengacu pada persetujuan parlemen bulan ini mengenai sebuah paket reformasi yang akan dilaksanakan pada 2019-2020 saat bailout yang ada akan berakhir.


 
Yunani mengadopsi paket tersebut untuk mencoba membujuk IMF agar berpartisipasi dalam bailout senilai 86 miliar euro (USD96 miliar) dan memenuhi syarat untuk menghilangkan keringanan utang. Jerman melihat pembelian IMF sebagai hal yang vital.
 
"Kami merasa bahwa bola sangat bergantung pada kreditur dan IMF serta bahwa tidak ada alasan untuk tidak mendapatkan kesepakatan keseluruhan yang sangat dibutuhkan oleh ekonomi Yunani dalam upayanya mengakses pasar," katanya.
 
Yunani Minta Kesepakatan Bantuan Utang di Pertemuan Juni
Ilustrasi (FOTO: Reuters)
 
Yunani menginginkan sebuah kesepakatan di Juni yang akan memungkinkan kesepakatan dimasukkan dalam program pelonggaran kuantitatif Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB), sebuah langkah yang akan mendorong kepercayaan investor di negara tersebut sebelum kembali ke pasar obligasi dengan sebuah isu percobaan.
 
"Tidak ada gunanya masuk program jika tujuannya bukan untuk meninggalkan program itu dan meninggalkan program seharusnya tidak hanya menjadi tanggung jawab negara debitur tapi juga negara kreditor," pungkasnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan