"Saya menemukan proposal terbaru dari Departemen Keuangan AS yang mengkhawatirkan. Sepertinya elemen reformasi global mungkin ditunda atau bahkan tidak diimplementasikan," kata Anggota Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa Sabine Lautenschlaeger, seperti dikutip dari Reuters, Kamis 29 Juni 2017.
Ia menyayangkan keputusan tersebut diambil oleh Pemerintah AS. Padahal, perlu ada upaya bersama untuk menumbuhkan industri jasa keuangan lantaran industri dimaksud memberikan efek positif terhadap pergerakan ekonomi. Tentu ada harapan agar industri jasa keuangan bisa turut mendukung pemerataan kesejahteraan.
"Menurut saya, inisiatif murni nasional tidak akan memperbaiki stabilitas sistem keuangan tapi justru sebaliknya," tegasnya.
Departemen Keuangan AS awal bulan ini mengumumkan laporan setebal 150 halaman yang menyarankan lebih dari 100 perubahan peraturan, meningkatkan kekhawatiran bahwa peraturan dapat disiram turun dan tidak akan cukup seragam di berbagai yurisdiksi.
Sebelumnya, Presiden ECB Mario Draghi mengatakan, ECB dapat menyesuaikan alat kebijakannya dengan suku bunga di bawah nol persen dan pembelian obligasi secara besar-besaran karena prospek ekonomi membaik di Eropa. Euro naik sekitar 1,5 persen, kenaikan persentase terbesar harian terhadap USD di lebih dari satu tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News