Sumber memberikan konfirmasi kepada CNBC bahwa kesepakatan telah dilakukan dan OPEC siap mengembalikan sekitar 1 juta barel per hari (bpd) ke pasar. Namun, sumber-sumber industri yang akrab dengan pembicaraan kartel minyak itu mengatakan peningkatan yang sebenarnya kemungkinan akan mencapai sekitar dua pertiga dari target Arab Saudi.
Mengutip CNBC, Sabtu, 23 Juni 2018, hal itu dikarenakan beberapa anggota OPEC tidak mampu meningkatkan produksi minyak mentah. Analis mengatakan kenaikan pasokan lebih mungkin turun dalam kisaran antara 600 ribu hingga 800 ribu bpd. Hal ini sejalan dengan situasi dan kondisi geopolitik dunia.
OPEC diperkirakan tidak merilis target yang sulit, tetapi angka-angka itu sejajar dengan komentar dari para menteri bahwa OPEC berusaha menghentikan kesepakatan 18 bulan lalu untuk mempertahankan 1,8 juta bph dari pasar. Hasil di antara 24 negara telah jatuh sekitar 2,8 juta barel per hari, terutama karena produksi Venezuela dan gangguan pasokan di tempat lain.
Pasar sedang menunggu konferensi pers dengan para menteri perminyakan untuk perincian lebih lanjut tentang perjanjian tersebut. Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan tidak seorang pun berharap melihat produksi minyak kembali banjir segera ke pasar setelah pertemuan.
Dia juga memperingatkan kepada dunia untuk menghadapi defisit pasokan sebesar 1,8 juta barel per hari pada paruh kedua 2018 dan itu adalah tanggung jawab OPEC untuk meringankan kekhawatiran konsumen. Perjanjian OPEC dengan Rusia dan produsen lain untuk membatasi produksi minyak telah membantu membersihkan pasokan global yang membebani harga.
Tetapi dengan minyak mentah berjangka baru-baru ini melonjak ke level tertinggi multi-tahun pada permintaan yang kuat, berkurangnya produksi dari Venezuela dan memperbarui sanksi AS terhadap Iran, para menteri energi khawatir bahwa pasar minyak bisa terlalu panas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News