Penjualan melalui internet mengalami kenaikan pada dua digit di hari kedua atau melebihi angka USD3 miliar untuk pertama kalinya pada Black Friday, menurut sebuah data yang dirilis. Data dari perusahaan analisis RetailNext menunjukkan penjualan bersih di toko brick-and-mortar jatuh 5,0 persen selama dua hari, sedangkan jumlah transaksi turun 7,9 persen.
Sedangkan data awal dari perusahaan riset ritel ShopperTrak menunjukkan bahwa kunjungan dari pembelanja ke toko tersebut jatuh sekitar satu persen selama thanksgiving dan Black Friday bila dibandingkan dengan hari yang sama pada 2015.
Baca: Sambut Thanksgiving, Wall Street Bergerak Stabil
Data ini menyoroti adanya penurunan, yang sampai beberapa tahun lalu telah membuat gebrakan selama musim belanja liburan. Hal itu karena lebih banyak penjual mulai melakukan diskon pada awal bulan dan membuka pintu mereka pada hari thanksgiving.
.jpg)
Sejumlah pengunjung mendatangi sebuah toko di hari thanksgiving (REUTERS/David McNew)
"Kami tahu itu (musim liburan) akan menjadi awal yang lambat. Iklim yang lebih hangat di November mungkin telah membuat penjualan lebih keras kepala," kata Wakil Presiden Konsultan Ritel RetailNext Shelley Kohan, seperti dikutip dari Reuters, Senin (28/11/2016).
Penjualan bersih pada Black Friday mengalami penurunan sebanyak 10,4 persen untuk toko brick-and-mortar. "Toko yang dibuka pada Kamis tidak sangat sibuk pada Black Friday. Sementara pada hari thanksgiving mereka tidak melihat banyak seperti yang mereka lihat di tahun-tahun sebelumnya," kata NPD group's Chief Industry analyst Marshal Cohen .
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News