Ilustrasi (AFP/Ed Jones)
Ilustrasi (AFP/Ed Jones)

Peritel AS Terpukul Tarif Impor Tiongkok

Antara • 02 Agustus 2019 11:01
Washington: Ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengenakan tarif 10 persen pada sisa impor barang-barang Tiongkok senilai USD300 miliar mulai 1 September akan merugikan pembelian konsumen. Pasalnya, tarif itu bakal menaikkan harga dan membatasi perekrutan pekerja.
 
Trump pada Kamis 1 Agustus bergerak untuk memberlakukan tarif baru setelah negosiator AS dan Tiongkok gagal memulai pembicaraan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.
 
Mengutip Antara, Jumat, 2 Agustus 2019, Federasi Ritel Nasional (NRF), yang termasuk Walmart Inc dan Amazon.com Inc di antara anggotanya, menyebut keputusan untuk mengenakan tarif baru sebagai strategi cacat yang akan merugikan konsumen Amerika.

"Kami kecewa pemerintah menggandakan strategi tarif yang cacat yang sudah memperlambat pertumbuhan ekonomi AS, menciptakan ketidakpastian dan menghambat investasi," kata Wakil Presiden Senior untuk Hubungan Pemerintah NRF David French.
 
Lobi perdagangan berpengaruh lainnya, Asosiasi Pemimpin Industri Ritel (RILA), yang menghitung pengecer seperti Walmart, Target Corp dan Home Depot di antara para anggotanya, mengatakan tarif akan menaikkan harga barang-barang sehari-hari seperti pakaian, mainan, barang-barang rumah tangga dan elektronik.
 
"Tarif 10 persen yang baru ini merupakan pukulan langsung pada produk konsumen dan anggaran keluarga. Keluarga Amerika tidak boleh menjadi pion dalam perang dagang ini," kata Wakil Presiden Perdagangan Internasional RILA Hun Quach.
 
Kantor Perwakilan Dagang AS tidak memiliki komentar langsung tentang protes pengecer. Kelompok dagang lain seperti Distributor dan Pengecer Alas Kaki Amerika (Footwear Distributors and Retailers of America) mengatakan bahwa tarif bisa berdampak mengerikan pada perekrutan karyawan.
 
"Presiden Trump, pada dasarnya, menggunakan keluarga Amerika sebagai sandera dalam negosiasi perang dagangnya," kata Presiden kelompok itu, Matt Priest.
 
Wakil Presiden Eksekutif American Apparel & Footwear Association Stephen Lamar mengatakan tarif akan sangat mengganggu. Dia mencatat bahwa sementara Trump menggunakan tarif sebagai alat negosiasi, dia telah memanfaatkan ancaman sebelumnya sehubungan dengan impor Tiongkok.
 
"Kami memberi tahu orang-orang bahwa mereka harus menganggap tarif akan mulai berlaku pada 1 September," katanya, seraya menambahkan bahwa anggota kelompok terkejut bahwa Trump tidak mengizinkan perundingan perdagangan AS-Tiongkok untuk dilanjutkan sebelum mengancam tarif tambahan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan