Menteri Perdagangan Thomas Lembong. (FOTO: MTVN/Husen Miftahudin)
Menteri Perdagangan Thomas Lembong. (FOTO: MTVN/Husen Miftahudin)

Perundingan CEPA, Babak Baru Kerja Sama Indonesia-Uni Eropa

Husen Miftahudin • 18 Juli 2016 21:59
medcom.id, Jakarta: Kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Uni Eropa memasuki babak baru. Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong dan Komisioner Perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstrom akhirnya sepakat meluncurkan perundingan Indonesia European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
 
Pria yang akrab disapa Tom ini meyakini, perundingan akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja baru, alih teknologi, serta menciptakan kesempatan baru bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
 
"Peluncuran perundingan CEPA ini menunjukkan keseriusan kedua pihak untuk melanjutkan upaya memperdalam dan memperluas hubungan strategis di bidang ekonomi dalam situasi perekonomian dunia yang tidak pasti saat ini. Perundingan IEU-CEPA diharapkan dapat selesai dalam kurun waktu dua tahun," ujar Tom di kantor Kemendag, Jalan MI Ridwan Rais No 5, Jakarta Pusat, Senin (18/7/2016).

Peluncuran perundingan IEU-CEPA ini merupakan tindak lanjut dari disepakatinya scoping paper perundingan CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa di sela-sela kunjungan Presiden Joko Widodo ke Brussel, Belgia pada 21 April 2016 lalu.
 
Dia menjelaskan, peluncuran perundingan CEPA ini dilakukan tiga bulan setelah scoping paper disepakati. Pasalnya, Komisi Eropa perlu mendapatkan mandat melakukan perundingan dari Dewan Uni Eropa berdasarkan scoping paper yang telah disepakati pada April lalu.
 
Diakui Tom, Uni Eropa menawarkan kesempatan berharga bagi Indonesia, baik untuk meningkatkan ekspor barang dan jasa maupun sebagai sumber investasi asing langsung. Perundingan CEPA ini diyakini akan menempatkan Indonesia pada posisi lebih baik dalam mata rantai pasokan global karena perekonomian kedua pihak bersifat komplementer.
 
"Kita berharap agar Uni Eropa dapat menjadikan Indonesia sebagai basis produksi regional untuk memasuki pasar di kawasan Asia Tenggara, Asia Timur, dan Asia Selatan yang terus bertumbuh secara dinamis," pungkas Tom.
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa pada 2015 mencapai USD26,1 miliar. Indonesia mencatatkan total ekspor ke Uni Eropa sebesar USD14,8 miliar dan impor dari Uni Eropa sebesar USD11,3 miliar.
 
Sementara itu, total aliran investasi (direct investment flows) Uni Eropa ke Indonesia dalam 10 tahun terakhir (2005-2015) mencapai USD9,8 miliar. Aliran investasi itu sendiri terfokus di sektor konstruksi, transportasi, tanaman pangan, perkebunan, dan pertambangan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan