Ilustrasi (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Harga Minyak Dunia Menanjak Dipicu Kekhawatiran Pasokan

18 April 2018 08:03
New York: Harga minyak dunia naik pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Kondisi itu karena dukungan dari kemungkinan gangguan pasokan dan pasar ekuitas yang kuat mengimbangi dampak aksi ambil untung menyusul reli pekan lalu di atas tertinggi tiga tahun.
 
Mengutip Antara, Rabu, 18 April 2018, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni bertambah sebanyak USD0,16 menjadi ditutup pada USD71,58 per barel di London ICE Futures Exchange. Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik USD0,30 menjadi menetap di USD66,52 per barel di New York Mercantile Exchange.
 
"Itu tampak seolah-olah volatilitas, untuk sebagian besar, dihamburkan dan sebagian dari itu dapat dikaitkan dengan berkurangnya eskalasi dalam peristiwa-peristiwa selama akhir pekan, dan kami memiliki S&P yang sedikit lebih kuat hari ini," kata Analis Teknikal United-ICAP Brian LaRose.

S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average naik sekitar satu persen pada Selasa. Selama akhir pekan, Amerika Serikat dan sekutunya (Inggris dan Prancis) meluncurkan serangan udara di Suriah, meningkatkan kekhawatiran tentang keberlanjutan akses ke pasokan minyak mentah regional.
 

 
Kekhawatiran tersebut menambah kekhawatiran pasokan yang ada terkait dengan kemungkinan sanksi AS yang diperbarui terhadap Iran, dan penurunan produksi di Venezuela yang bermasalah. Brent telah meningkat 1,8 persen sejauh bulan ini. Brent mencapai puncaknya minggu lalu USD73,09, tertinggi sejak akhir 2014.
 
"Kenaikan ini murni karena risiko geopolitik dan jika sekarang kami belum memiliki stimulus lebih lanjut, kami melihat harga sedikit turun," kata Ahli Strategi Komoditas Natixis Joel Hancock.
 
Namun, para analis memperkirakan ketidakpastian atas kesepakatan nuklir Iran akan terus mendukung harga hingga 12 Mei, batas waktu yang diberikan Presiden AS Donald Trump kepada Kongres dan sekutu Eropa untuk memperbaiki kesepakatan. Jika Washington tidak memperbarui pengurangan sanksi, Iran mungkin mengalami kesulitan mengekspor minyak mentah.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan