Ilustrasi (AFP PHOTO/Daniel LEAL-OLIVAS)
Ilustrasi (AFP PHOTO/Daniel LEAL-OLIVAS)

Pasar Saham Global Rebound Usai Lira Turki Hentikan Penurunan

15 Agustus 2018 12:03
New York: Pasar saham dunia rebound pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), setelah mata uang lira Turki menghentikan penurunan baru-baru ini dan data meyakinkan dari Jerman membantu mengimbangi pelemahan terbaru dalam ekonomi Tiongkok.
 
Mengutip Antara, Rabu, 15 Agustus 2018, setelah selama tiga minggu terpukul keras, lira memulihkan beberapa kejatuhannya dengan diperdagangkan sekitar 6,37 terhadap USD atau naik hampir delapan persen dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.
 
Mata uang Turki didukung oleh berita rencana konferensi jarak jauh di mana menteri keuangan akan berusaha meyakinkan investor yang cemas oleh pengaruh Presiden Tayyip Erdogan atas ekonomi dan perlawanannya terhadap kenaikan suku bunga untuk mengatasi inflasi dua digit.

USD menguat ke level tertinggi 13 bulan terhadap sekeranjang mata uang utama, karena para pedagang meningkatkan kepemilikan mata uang safe-haven AS di tengah kekhawatiran tentang dampak terkait lira. Mata uang Turki kehilangan hampir 10 persen pada Senin 13 Agustus.
 

 
Bahkan, kecemasan sempat diuji lagi ketika Erdogan mendesak warga Turki untuk memboikot produk elektronik AS dalam menanggapi kritik baru-baru ini dari Washington. "Saya tidak percaya semuanya sudah berakhir," kata Minh Trang, pedagang mata uang senior di Silicon Valley Bank di Santa Clara, California.
 
Indeks MSCI untuk pasar ekuitas global menghentikan penurunan empat hari dengan naik 0,33 persen, sementara Nikkei 225 Jepang melompat 2,28 persen dan merupakan kenaikan satu hari terbesarnya sejak Maret.
 
Pasar saham Eropa stabil setelah aksi jual dua hari, karena kekhawatiran tentang penularan dari krisis mata uang Turki mereda. Indeks pan regional FTSEurofirst 300 ditutup naik 0,06 persen dan indeks acuan STOXX 600 ditutup datar.
 
Data menunjukkan ekonomi terbesar di kawasan itu, Jerman, meningkat lebih kuat dari yang diperkirakan pada kuartal kedua, membantu sentimen di Eropa, meskipun kenaikan pasar mungkin lebih besar jika survei ekonomi Tiongkok tidak mengecewakan.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan