Perekonomian Singapura. (Ilustrasi Foto: AFP)
Perekonomian Singapura. (Ilustrasi Foto: AFP)

Inflasi Singapura di Bawah Ekspektasi

Ade Hapsari Lestarini • 25 April 2017 12:53
medcom.id, Singapura: Inflasi di Singapura berada di bawah ekspektasi pada Maret. Data yang dirilis pada Senin waktu setempat menunjukkan, harga sewa residensial terus berlanjut melemah.
 
Mengutip CNBC, Selasa 25 April, indeks harga konsumen pada Maret naik 0,7 persen pada tahun ini dan 1,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Angka tersebut berada di bawah perkiraan DBS yang diprediksi menguat 0,9 persen pada tahun ini, dibandingkan dengan penurunan 1,0 persen tahun sebelumnya.
 
Sementara itu, untuk kuartal pertama tahun ini, inflasi Negeri Singa tercatat sebesar 0,6 persen. Sementara harga transportasi jalan, makanan dan jasa turun lebih tinggi di Maret, harga akomodasi turun 4,0 persen, setelah turun 4,0 persen di Februari.

Adapun untuk harga akomodasi di Maret turun 0,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Januari, data pemerintah menunjukkan tingkat kekosongan pada 8,4 persen pada kuartal keempat 2016, turun dari kuartal ketiga sebesar 8,7 persen.
 
Harga sewa residensial swasta turun 1,0 persen pada kuartal keempat setelah turun 1,2 persen pada kuartal ketiga, data Januari menunjukkan. Penurunan sewa itu tercermin dalam pendapatan kepercayaan real estat di Singapura.
 
Menilik hal ini, Bank sentral Singapura, Otoritas Moneter Singapura (MAS) kemungkinan belum akan menyesuaikan kebijakannya berdasarkan data yang dirilis.
 
Awal bulan ini, pada salah satu dari dua kali pertemuan kebijakan tahunannya, MAS tetap mempertahankan kebijakan moneternya, mempertahankan kebijakan sebelumnya yakni "kebijakan bersikap netral untuk periode yang panjang."
 
Dalam sebuah pernyataan yang menyertai data inflasi Maret, MAS dan Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) mengatakan, "Sumber inflasi dalam negeri tetap relatif teredam. Kondisi di pasar tenaga kerja telah berkurang, dan ini diharapkan dapat meredam tekanan upah karena harga sewa komersial dan eceran telah mereda. Lingkungan ekonomi yang rendah juga akan membatasi sejauh mana bisnis memberikan biaya impor dan administrasi yang lebih tinggi kepada konsumen."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan