Ilustrasi. AFP PHOTO/Bryan R. Smith
Ilustrasi. AFP PHOTO/Bryan R. Smith

Bursa Saham Wall Street Menghijau

Antara • 30 Agustus 2019 06:01
New York: Saham-saham di Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB). Kondisi itu terjadi karena kekhawatiran atas ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok mulai mereda, sementara para investor juga mempertimbangkan sejumlah data ekonomi beragam.
 
Mengutip Antara, Jumat, 30 Agustus 2019, indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 326,15 poin atau 1,25 persen menjadi 26,362.25 poin. Indeks S&P 500 terangkat 36,64 poin atau 1,27 persen menjadi 2.924,58 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 116,51 poin atau 1,48 persen menjadi 7.973,39 poin.
 
Mayoritas dari 30 saham unggulan di Dow Jones memperpanjang kenaikan di sekitar penutupan pasar, dengan saham Caterpillar yang sensitif terhadap perdagangan naik lebih dari 2,5 persen, memimpin keuntungan.

Saham-saham yang secara luas dinilai sebagai barometer perdagangan, seperti Intel dan Boeing, juga masing-masing naik 2,36 persen dan 0,77 persen, berada di antara yang berkinerja terbaik. Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi di sekitar bel penutupan, dengan sektor energi naik 1,85 persen, memimpin kenaikan sektoral.
 
Saham Best Buy jatuh 7,99 persen, setelah pengecer elektronik konsumen AS itu membukukan pendapatan yang lebih rendah dari perkiraan dan penjualan toko yang sebanding untuk kuartal kedua, meskipun laba kuartalannya cukup lumayan.
 
Di sisi ekonomi, penjualan pending home (rumah yang pengurusannya belum selesai) di AS menurun pada Juli, dari kenaikan berturut-turut di dua bulan sebelumnya, kata National Association of Realtors (NAR). Indeks Penjualan Pending Home, indikator berwawasan ke depan berdasarkan penandatanganan kontrak, turun 2,5 persen menjadi 105,6 pada bulan lalu.
 
"Ketidakpastian ekonomi tidak diragukan menahan beberapa permintaan potensial, tetapi yang sangat dibutuhkan adalah lebih banyak pasokan rumah dengan harga sedang," kata Kepala Ekonom NAR Lawrence Yun.
 
Departemen Tenaga Kerja AS mengungakapkan klaim pengangguran awal AS meningkat menjadi 215 ribu pada minggu lalu, naik 4.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya. Namun rata-rata pergerakan empat minggu, dipandang sebagai metrik utama kondisi pasar tenaga kerja, turun menjadi 214.500, penurunan 500 dari rata-rata direvisi pekan sebelumnya.
 
Pertumbuhan PDB kuartal kedua AS direvisi ke tingkat tahunan sebesar dua persen, menurut perkiraan kedua yang dirilis oleh Biro Analisis Ekonomi. Tingkat pertumbuhan tersebut 0,1 poin lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang dirilis pada Juli.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan