Mengutip Xinhua, Rabu, 28 Agustus 2019, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik USD1,29 menjadi USD54,93 AS per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober bertambah USD0,81 menjadi USD59,51 per barel di London ICE Futures Exchange, London.
Sementara itu, stok minyak mentah AS diperkirakan turun lebih dari dua juta barel pekan lalu, menurut survei. Data pemerintah akan keluar pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Analis mengatakan ekspektasi untuk penurunan persediaan AS mendukung harga minyak pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB).
Di sisi lain, saham-saham di Wall Street lebih rendah pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Pelemahan itu terjadi karena pasar saham diguncang oleh kekhawatiran baru atas potensi resesi dan investor mencerna data kepercayaan konsumen terbaru yang suram.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 120,93 poin atau 0,47 persen menjadi 25.777,90 poin. Indeks S&P 500 berkurang 9,22 poin atau 0,32 persen menjadi 2.869,16 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir turun 26,79 poin atau 0,34 persen, menjadi 7.826,95 poin.
Lebih setengahnya dari 30 saham-saham unggulan di Dow Jones memperpanjang kerugian di sekitar bel penutupan, dengan saham UnitedHealth Group turun lebih dari 3,53 persen, memimpin kerugian.
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah di sekitar penutupan pasar, dengan sektor keuangan turun 0,7 persen, memimpin kemerosotan secara sektoral. Saham JM Smucker anjlok hampir 8,2 persen, setelah produsen makanan AS itu melaporkan laba yang lebih buruk dari perkiraan untuk kuartal kedua.
Imbal hasil surat utang Pemerintah AS jangka panjang mundur tajam pada Selasa 27 Agustus. Selisih antara suku bunga obligasi pemerintah 10 tahun yang dijadikan acuan dan imbal hasil obligasi dua tahun menimbulkan kurva hasil terbalik yang mengkhawatirkan, secara luas dianggap sebagai prekursor dari resesi masa depan.
Di sisi ekonomi, Indeks Keyakinan Konsumen The Conference Board jatuh ke 135,1, dari rebound Juli di 135,8, kata kelompok riset bisnis AS itu. "Penilaian konsumen terhadap kondisi saat ini semakin meningkat. Harapan mendingin secara moderat, tetapi secara keseluruhan tetap kuat," kata Direktur Senior Indikator Ekonomi The Conference Board Lynn Franco.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News