Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Olivier Douliery/AFP)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Olivier Douliery/AFP)

Tensi Dagang Meningkat, Trump: Ekonomi AS Kuat

Angga Bratadharma • 10 Agustus 2019 17:01
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ekonomi AS berada dalam posisi yang sangat kuat. Bahkan, suku bunga kompetitif dan peluang investasi telah menarik sejumlah besar uang dari Tiongkok. Kondisi itu terjadi di tengah meningkatnya sengketa dagang dengan Beijing.
 
"Sejumlah besar uang dari Tiongkok dan bagian lain dunia mengalir ke Amerika Serikat untuk alasan keamanan, investasi, dan suku bunga! Kami berada dalam posisi yang sangat kuat. Perusahaan juga datang ke AS dalam jumlah besar. Suatu hal yang indah untuk ditonton!" kata Trump, dalam cuitannya di Twitter, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu, 10 Agustus 2019.
 
Komentar Trump muncul di tengah perang dagang yang semakin intensif antara AS dan Tiongkok. Adapun tensi dagang kembali meningkat lantaran Gedung Putih mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif tambahan 10 persen pada impor Tiongkok senilai USD300 miliar. Hal itu memicu gelombang retorika dan tindakan balas dendam dari Beijing.

Bahkan, sejak itu Tiongkok meminta perusahaan-perusahaan untuk berhenti membeli produk pertanian AS. Kekhawatiran terkait perdagangan memuncak pada Senin lalu, ketika mata uang Tiongkok melemah ke level psikologis utama untuk pertama kalinya sejak 2008. Kondisi itu memicu kegelisahan Beijing sengaja melemahkan yuan untuk meningkatkan ekspornya.
 
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengungkapkan perusahaan-perusahaan Tiongkok telah menghentikan pembelian produk-produk pertanian Amerika Serikat. Keputusan tersebut menjadi pukulan bagi para petani AS yang telah melihat ekspor mereka terpotong oleh perang dagang yang telah berlangsung lebih dari setahun.
 
Tiongkok juga dapat mengenakan tarif tambahan pada produk-produk pertanian AS, kata Kemendag AS, meningkatkan penghalang untuk perdagangan masa depan yang selanjutnya menargetkan negara-negara bagian pedesaan yang mendukung Presiden AS Donald Trump dalam pemilihan 2016.
 
Trump mengatakan pada Kamis 1 Agustus bahwa Beijing belum memenuhi janji untuk membeli sejumlah besar produk-produk pertanian AS dan bersumpah untuk mengenakan tarif baru sekitar USD300 miliar dari barang-barang Tiongkok, yang langsung meredupkan prospek kesepakatan perdagangan.
 
Tiongkok pada Senin, 5 Agustus juga membiarkan yuan melemah melewati level penting sebesar tujuh yuan per USD untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade. Amerika Serikat merespons dengan menunjuk Tiongkok sebagai manipulator mata uang.
 
Sebelumnya, bank sentral Tiongkok menegaskan kembali keyakinannya atas kemampuan menjaga nilai tukar yuan tetap stabil. People's Bank of China (PBOC) mengaitkan pelemahan mata uang di atas 7,0 yuan per USD pada Senin dengan faktor-faktor termasuk tindakan sepihak dan proteksionisme, serta ekspektasi tarif tambahan untuk barang-barang Tiongkok.
 
Meskipun melemah baru-baru ini, yuan telah menguat 20 persen terhadap dolar AS selama dua dekade terakhir, yang terkuat di antara mata uang utama di dunia, PBOC mengatakan dalam sebuah pernyataan. Yuan pada dasarnya tetap stabil dan kuat terhadap sekeranjang mata uang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan