Trump sebelumnya mengatakan Tiongkok harus memulai penyelidikan terhadap Joe Biden dan putranya. Namun, permintaannya itu justru mendorong lebih banyak kekhawatiran tentang penyalahgunaan kekuasaan guna mencoba memengaruhi Pilpres 2020 lantaran meminta pemerintah asing menyelidiki salah satu saingan politik utamanya.
Bahkan, upaya Trump untuk meminta Pemerintah Ukraina untuk menyelidiki mantan wakil presiden tersebut mendorong penyelidikan atas dirinya. "Satu hal tidak ada hubungannya dengan yang lain," kata Trump, ketika ditanya apakah ada kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok jika Beijing mau menyelidiki Biden, seperti dikutip CNBC, Sabtu, 5 Oktober 2019.
Komentar Trump menimbulkan kekhawatiran tentang apakah ia dapat menggunakan penyelidikan terhadap Biden sebagai bagian dari pembicaraan perdagangan yang sedang berlangsung dengan Tiongkok atau tidak, salah satu prioritas kebijakan domestik dan luar negeri terbesarnya.
Adapun kedua ekonomi terbesar dunia telah mencoba untuk melakukan kesepakatan perdagangan di tengah konflik yang telah mengancam menyeret pertumbuhan ekonomi global dan berkontribusi terhadap kekhawatiran tentang resesi AS. Terlepas dari itu, ada harapan agar perang dagang yang sedang terjadi bisa segera dihentikan demi kepentingan bersama.
Presiden AS Donald Trump secara terbuka menyerukan kepada Tiongkok dan juga Ukraina untuk menyelidiki potensi saingannya dalam Pilpres 2020, Joe Biden. Trump juga mengejek Partai Demokrat yang terus mencari celah pemakzulannya karena mengundang campur tangan asing dalam pemilu.
Berbicara di Florida, Trump mengecam penuduhnya sebagai ‘maniak’ dan ‘omong kosong pemakzulan’. Trump terus berupaya membalikkan penyelidikan yang mengancam akan menjadikannya sebagai Presiden AS ketiga yang pernah dimakzulkan di DPR sekaligus menghadapi persidangan di Senat.
Politikus Partai Demokrat yang memimpin penyelidikan pemakzulan Trump di DPR AS Adam Schiff mengatakan, Trump bertindak dengan impunitas di hadapan hukum. "Sekali lagi kami memiliki Presiden Amerika Serikat yang menyarankan, mendesak negara asing untuk ikut campur dalam pemilihan presiden kami," kata Schiff.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News