Mendag Rachmat Gobel -- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Mendag Rachmat Gobel -- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

APEC Sokong Proposal RI Selaraskan Ekonomi Maju & Berkembang

Ade Hapsari Lestarini • 25 Mei 2015 10:11
medcom.id, Jakarta: Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan hasil kajian yang dilakukan Policy Support Unit (PSU) Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) memberikan sinyal positif dari proposal yang diajukan Indonesia setahun silam.
 
Proposal tersebut mendorong perdagangan "produk-produk pembangunan" di APEC guna menyeimbangkan kemajuan ekonomi negara maju dan berkembang. Penegasan tersebut disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel dalam pertemuan Committee on Trade and Investment (CTI-2) di sela pertemuan APEC Ministers Responsible for Trade Meeting (MRT), di Pulau Boracay, Filipina pada 23-24 Mei 2015.
 
"Indonesia mengusulkan proposal tersebut dalam rangka mengidentifikasi gambaran korelasi perdagangan produk-produk yang dikaji dengan pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan," ujar Rachmat dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin (25/5/2015).

Dari Indonesia, kata dia, produk-produk tersebut yaitu karet, kelapa sawit, CPO, rotan, dan produk perikanan. Hal tersebut dilakukan guna menjaga keseimbangan liberalisasi antara negara maju dan berkembang yang digagas dalam kerangka pencapaian 'Bogor Goals' di APEC.
 
Terhadap proposal bertajuk "Promoting Products which Contribute to Sustainable and Inclusive Growth through Rural Development and Poverty Alleviation/Development Products (produk-produk pembangunan)" tersebut, PSU menyimpulkan bahwa ada relevansi untuk mendorong ekspansi perdagangan dari produk-produk yang dikaji melalui penurunan  tarif, serta banyak produk yang berpotensi meningkat dalam perdagangan dunia dan memiliki keunggulan komparatif.
 
"Secara umum perdagangan produk pertanian memiliki korelasi yang lebih positif terhadap pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan dibanding produk industri," lanjut dia.
 
Selain itu, PSU juga menyimpulkan perlunya dukungan beberapa faktor lain di luar perdagangan untuk menunjang keberhasilan pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan.
 
"Faktor tersebut yaitu kualitas dan akses kepada layanan mendasar, infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, pendidikan, pelatihan dan jasa keuangan, kondisi ketenagakerjaan, dan jaminan kesejahteraan, termasuk pengembangan rantai nilai global," ujar Mendag Rachmat.
 
Mendag pun menyambut baik hasil kajian PSU dan secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Negara yang menjadi cosponsors yaitu Brunei  Darussalam, Peru, Tiongkok, dan Vietnam. Kampanye proposal Development Products tersebut juga menjadi salah satu fokus Mendag dalam APEC MRT 2015.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan