Mengutip Antara, Kamis, 12 September 2019, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik USD4 atau 0,27 persen menjadi USD1.503,2 per ons, setelah sehari sebelumnya jatuh di bawah nilai psikologis USD1.500 karena tertekan oleh penguatan dolar Amerika Serikat (USD).
Investor memperkirakan ECB akan memberikan penurunan suku bunga lebih jauh ke wilayah negatif dan langkah-langkah potensial lainnya ketika para pembuat kebijakan bertemu pada Kamis. Kondisi ini diyakini bisa memberikan pengaruh terhadap sejumlah instrumen investasi termasuk logam mulia.
Pertemuan ECB akan menjadi pemanasan untuk pertemuan kebijakan Federal Reserve (the Fed) minggu depan, sementara para pedagang memperkirakan penurunan 25 basis poin lagi untuk kisaran target suku bunga dana federal (FFR). Tentu penurunan suku bunga acuan itu dengan melihat beberapa indikator perekonomian.
Namun, kenaikan logam mulia dibatasi oleh greenback yang lebih kuat. Indeks USD, yang mengukur dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, naik sebanyak 0,32 persen menjadi 98,64 pada pukul 17.30 GMT, sesaat sebelum penyelesaian perdagangan emas.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan USD, yang berarti jika USD menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam USD menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 1,6 sen atau 0,09 persen menjadi USD18,17 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Oktober naik sebanyak USD3,6 atau 0,38 persen menjadi USD940,2 per ons.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News