"Kita masih memonitor apa yang terjadi di AS. Prinsipnya, kita tetap bekerja di situ (TPP)," kata Enggar, ketika ditemui di Hotel Mandarin, Jakarta, Kamis (15/9/2016).
Enggar menegaskan bahwa semua tergantung dengan AS. Indonesia pun benar-benar memantau apa yang terjadi di AS, terutama menjelang Pemilu pada November 2016.
"Apa yang akan terjadi jika Hillary Clinton jadi presiden? Apa yang akan terjadi jika Donald Trump yang jadi presiden? Semua tergantung AS," ucapnya.
"Kami masih bekerja di situ dan juga mempelajari. Dan kami akan bergabung jika AS juga konsisten," tegas Enggar.
Enggar menegaskan, Pemerintah Indonesia masih mempelajari TPP dengan berbagai varian dan berbagai alternatif. "Bagaimana kita bisa cepat kalau mereka lambat? Karena kita harus bekerja bersama-sama," kata Enggar.
Sama-sama dalam keanggotaan ASEAN, Vietnam dianggap sebagai negara di Asia Tenggara yang berhasil dalam kerja sama Trans-Pacific Partnership (TPP). Indonesia, menurut Vietnam pun bisa mendapatkan untung besar bila bergabung dengan TPP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News