yunani krisis (Ilustrasi Yunani - Reuters,Alkis Konstantinidis
yunani krisis (Ilustrasi Yunani - Reuters,Alkis Konstantinidis

Yunani Masih Berpeluang Keluar dari Zona Euro

Arif Wicaksono • 17 Juli 2015 20:33

medcom.id, Athena: Kesepakatan terakhir yang terjadi diantara Yunani dengan Uni Eropa Tidak serta merta membuat Yunani bertahan di Zona Euro. Bahkan ada prediksi Yunani berpotensi keluar dari zona euro.
 

Dilansir dari Bloomberg, Jumat (17/7/2015), PM Belanda Mark Rutte menuturkan tidak adanya keyakinan mengenai bertahannya Yunani di zona euro.
 

Perjanjian telah menyetujui penghapusan dana anggaran dan kenaikan pajak serta penjualan aset Yunani yang dianggap mustahil. Namun, kesepakatan ini tidak akan menyelesaikan pembayaran utang kepada IMF yang diyakini akan sulit dibayar.
 

President Euroasia Group Ian Bremmer menuturkan kesepakatan tersebut sangat dipaksakan dan merasa tidak ada perubahan yang dilakukan Yunani dalam dua tahun belakangan.
 

Para pembuat kebijakan di Yunani melakukan yang terbaik dengan membuat kebijakan pengamanan. Menteri keuangan setuju untuk melakukan garis besar penyelamatan untuk tiga tahun ke depan. Sementara itu Bank Sentral Eropa (ECB) meningkatkan kewaspadaan terhadap peminjam asal Yunani.
 

Asumsi keluarnya Yunani dari Euro muncul dengan dukungan 61 persen warga Yunani untuk menolak permintaan kreditor yang disampaikan secara terbuka oleh Jean Claude Juncker President Uni Eropa (UE).
 

Namun tekanan dari Jerman membuat PM Alex Tsipras berpikir ulang untuk menerima tawaran untuk menerima usulan proposal untuk melakukan reformasi keuangan selama lima tahun ketimbang dikeluarkan dari Eropa. Hal ini sebagi sesuatu yang disebut peraih Nobel Paul Krugman sebagai permintaan yang sangat kasar.
 

Kanselir Jerman Angela Merkel menginginkan proses perjanjian untuk membayar utang sementara itu, Tsipras menginginkan investasi di perekonomian Yunani. Keduanya sempat bersitegang sebelum President Dewan Eropa Donald Tusk dan Presiden Prancis menginginkan keduanya untuk bergabung.
 

IMF menuturkan keinginan Yunani untuk mengurangi utang sangat jauh dari keinginan sejumlah negara eropa. IMF bahkan mengestimasi utang Yunani akan mencapai 200 persen dari GDP atau diatas negara maju yang rasio utangnya di bawah 100 persen dari GDP.
 

Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schauble mengingatkan Yunani hanya dapat mendapatkan pengurangan utang jika Yunani keluar dari Zona Euro.
 

Menteri ekonomi Prancis Emmanuel Macron menuturkan dalam jangka panjang rasio utang yunani sudah tidak masuk akal.
 
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan