"Perdebatan publik dan politik saat ini membawa kita ke arah yang salah," demikian surat kabar Observer mengutip Browne dalam sebuah wawancara, sebagaimana dikutip reuters, di London, Minggu (23/10/2016).
Pernyataan ini dirilis singkat pada Sabtu malam tapi tidak ada komentar lebih lanjut dari Browne terkait wawancara tersebut.
Selama ini Perbankan di Inggris tergantung pada paspor Eropa untuk melayani klien di sepanjang 28 negara Uni Eropa. Pemberi pinjaman khawatir bahwa keistimewaan ini akan berakhir setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa.
Sejumlah Bank telah mengatakan mereka membuat rencana darurat untuk memindahkan beberapa operasi mereka ke benua Eropa jika Inggris tidak bernegosiasi untuk mendapatkan akses ke pasar tunggal Uni Eropa setelah keputusan Brexit.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan dia akan memicu pembicaraan formal untuk meninggalkan Uni Eropa pada akhir Maret 2017 setelah orang Britania raya memilih untuk meninggalkan Uni Eropa dalam referendum Juni lalu.
Theresa mengatakan akan berjuang untuk mempertahankan akses ke pasar tunggal namun beberapa pemimpin Uni Eropa telah bersikeras bahwa hal ini akan tergantung pada sikap Inggris untuk menerima kebebasan pergerakan pekerja dari Uni Eropa ke Britain, kondisi yang sempat berusaha dikurangi para pemilih Brexit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News