Ilustrasi (FOTO: Politico)
Ilustrasi (FOTO: Politico)

Penguatan Saham Energi Buat Wall Street Merekah

Antara • 29 Agustus 2019 07:02
New York: Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), pulih dari kerugian awal. Kondisi itu terjadi karena didorong penguatan saham energi dan keuangan menopang pasar. Namun investor tetap berhati-hati tentang potensi gejolak lain dalam perang dagang AS-Tiongkok.
 
Mengutip Antara, Kamis, 29 Agustus 2019, indeks Dow Jones Industrial Average naik 258,20 poin atau 1,00 persen menjadi 26.036,10 poin. Indeks S&P 500 meningkat 18,78 poin atau 0,65 persen menjadi 2.887,94 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup meningkat 29,94 poin atau 0,38 persen, menjadi 7.856,88 poin.
 
Mayoritas dari 30 saham-saham unggulan di Dow Jones memperpanjang kenaikan, dengan saham UnitedHealth Group naik hampir dua persen, memimpin kenaikan. Sektor keuangan menguat 0,91 persen, memulihkan semua kerugian hari sebelumnya yang datang karena pendalaman inversi kurva imbal hasil surat utang AS, yang sering mendahului resesi.

Di sektor keuangan, saham Goldman Sachs dan JPMorgan Chase masing-masing naik 1,19 persen dan satu persen, di berada antara para pemain kuat di kelompok tersebut. Di sektor energi, saham Chevron dan Exxon Mobil masing-masing bertambah sekitar 0,86 persen dan 0,73 persen.
 
Sektor energi dan keuangan juga memimpin kenaikan di 11 sektor utama S&P 500 dengan masing-masing naik sekitar 1,40 persen dan 0,90 persen. Sepuluh dari 11 sektor utama diperdagangkan lebih tinggi pada penutupan pasar.
 
Saham Tiffany naik lebih dari 3,02 persen, setelah raksasa perhiasan mewah AS itu melaporkan laba kuartal kedua di luar perkiraan pasar, meskipun pendapatan kuartalannya lebih rendah dari yang diperkirakan. Semua imbal hasil surat utang jangka panjang AS terus mundur sepanjang hari. Suku bunga jangka pendek tiga bulan turun setelah mencatat kenaikan pada pagi hari.
 
Sementara itu, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah AS turun minggu lalu sebesar 10 juta barel dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 2,1 juta barel, karena impor melambat. "Ada banyak angka besar di sini, tetapi itu semua ada pada angka impor, yang cukup mengesankan," kata Direktur Energi Berjangka Mizuho Bob Yawger.
 
Impor minyak mentah bersih AS turun 1,51 juta barel per hari menjadi 2,9 juta barel per hari, sementara impor di wilayah Gulf Coast turun ke rekor terendahnya di 1,2 juta barel per hari. Selama empat minggu terakhir, impor minyak mentah rata-rata sekitar tujuh juta barel per hari, 12,3 persen lebih rendah dari periode empat minggu yang sama tahun lalu.
 
Stok bensin AS juga turun 2,1 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 388.000 barel. "Itu adalah laporan yang sangat bullish, salah satu yang lebih bullish yang kami miliki dalam beberapa saat," kata John Kilduff, seorang partner di Again Capital.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan